Konten dari Pengguna

Efek Samping Vaksin Rubella

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
21 Juni 2018 19:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Efek Samping Vaksin Rubella
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Walaupun ada beberapa orangtua yang masih ragu melakukan vaksinasi rubella yang memiliki resiko efek samping vaksin rubella yang efek sampingnya dapat menyebabkan kecacatan bahkan kematian pada bayi. 
ADVERTISEMENT
Apakah vaksin rubella itu?
Vaksin rubella merupakan salah satu imunisasi yang berperan dalam mencegah dan melindungi tubuh dari virus rubella. jika penyakit rubella menyerang pada ibu hamil, masalah ini harus lebih diperhatian. Mengingat sangat berbahaya bila menyerang ibu hamil dan berisiko pada janin seperti menyebabkan keguguran dan kematian. Maka disarankan untuk ibu hamil juga melakukan vaksinasi, yaitu pada saat sebelum merencanakan kehamilan.
Yang membutuhkan vaksin rubella yaitu anak – anak dari usia 9 bulan sampai 15 tahun, dengan cara menyuntikan vaksin ke bagian otot lengan atau paha lengan agar vaksin tersebut masuk kedalam tubuh. Meskipun anak tersebut pernah melakukan imunisasi campak, maka tetap melakukan vaksinasi MR atau rubella. hal ini untuk meningakatkan kekebalan tubuh dari penyakit rubella. tentunya vaksin ini disarankan untuk ibu yang berencana hamil.
ADVERTISEMENT
Vaksin MR atau rubella apakah aman?
Pada dasarnya, pemerintah mengadakan program vaksinasi MR sebelumnya sudah ada rekomendasi dari badan kesehatan sehingga program ini disepakati oleh 141 negara terutama Indonesia. Jadi, vaksin MR sangat aman digunakan. Selain itu, para ulama di Indonesia menyatakan bahwa vaksin tersebut halal dan memperbolehkan melakukan vaksinasi.
Efek samping vaksin rubella
Pada dasarnya vaksin MR tidak mempunyai efek samping yang berat. Efek yang ditimbulkan jika sudah melakukan vaksinasi hanya menyebabkan demam dan bengkak dibagian kulit bekas suntikan. Hal ini normal, karena reaksi tersebut akan hilang sendiri dan berlangsung sekitar 1-2 hari saja. Bahkan ada beberapa orang mengalami reaksi seperti alergi terhadap obat, hal ini termasuk pada efek samping. Bila kondisi ini ditangani dengan cepat, maka akan membaik. Maka dari itu, sebelum melakukan pemberian vaksin MR kondisi tubuh harus sehat. Bahkan seseorang yang memiliki riwayat alergi disarankan agar berkonsultasi dengan pihak kesehatan seperti dokter atau bidan untuk menghindari gejala alergi terhadap efek samping.  
ADVERTISEMENT
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist Editor.