Konten dari Pengguna

Faktor Penyebab Kurang Gizi Pada Anak

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
18 Oktober 2018 16:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Faktor Penyebab Kurang Gizi Pada Anak
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
"Anaknya kurus banget, apa makannya susah? Hati-hati kurang gizi lho". Sering kali ocehan semacam itu terdengar tidak menyenangkan ketika dilontarkan pada kepada sesama ibu.
ADVERTISEMENT
Namun, pemahaman yang kurang mengakibatkan hal tersebut sering terjadi. Padahal masalah kekurangan gizi pada anak tidak hanya disebabkan oleh faktor makanan saja, namun ada beberapa penyebab lain.
Anak yang kekurangan gizi mungkin dapat disebabkan karena penyakit serius. Atau jika kedua faktor di atas terjadi bersamaan (asupan makanan dan menderita penyakit serius), maka anak akan kekurangan gizi.
Selain itu, ada beberapa faktor mendasar lainnya yang menyebabkan anak kurang gizi. Di antaranya seperti:
Sanitasi dan kebersihan yang buruk sehingga memunculkan penularan penyakit seperti diare. 
Masalah pangan di dalam keluarga yang tidak terpenuhi untuk membeli makanan yang cukup. 
Pola asuh yang kurang baik, terutama ketika pemberian ASI, MPASI serta asupan makanan ibu hamil.
ADVERTISEMENT
Kurangnya layanan kesehatan dalam memberikan informasi untuk mencegah kurang gizi dan penularan penyakit.
Penyebab lainnya seperti kemiskinan dan tingkat pendidikan yang rendah.
Adapun pencegahan kurang gizi pada anak dapat dilakukan dengan dua hal yaitu dengan penanganan gizi spesifik (langsung) serta gizi sensitif (tidak langsung). 
Penanganan gizi spesifik dilakukan oleh layanan kesehatan untuk ASI, makanan selama hamil, pemberian vitamin, penanganan balita gizi buruk serta mengobati penularan penyakit seperti diare atau cacingan. 
Penanganan gizi sensitif menangani penyebab tidak langsung di atas seperti air, sanitasi, kebersihan dan dibantu oleh beberapa sektor seperti pekerjaan umum, kesehatan, perikanan, pendidikan dan kesejahteraan sosial. 
Semoga masalah kesehatan seperti ini dapat diatasi dengan segera, supaya semakin menekan tingkat angka stunting pada anak-anak Indonesia.
ADVERTISEMENT
Semoga bermanfaat.
By: Chriesty Anggraeni