news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Penyebab, Gejala, hingga Pencegahan Rubella

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
10 Oktober 2018 17:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Petugas menunjukan Vaksin Campak dan Rubella (MR) sebelum melakukan imuniasasi kepada anak. (Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menunjukan Vaksin Campak dan Rubella (MR) sebelum melakukan imuniasasi kepada anak. (Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa)
ADVERTISEMENT
Rubella atau campak Jerman merupakan infeksi campak Jerman yang disebabkan dari virus. Virus ini biasanya menimbulkan reaksi ruam merah atau bintik-bintik merah pada kulit.
ADVERTISEMENT
Pada umumnya, penyakit rubella menyerang pada anak-anak dan remaja. Bahkan informasi dari badan kesehatan dunia (WHO), jumlah data penyakit rubella mencapai 800 kasus dari tahun 2016.
Penyakit rubella berasal dari virus rubella dan mudah menularkan virusnya. Biasanya seseorang yang menderita rubella akan menularkan melalui air liur dari udara di antaranya penderita pada saat batuk dan bersin. Bahkan dari makanan dan minuman secara bersamaan dapat menularkan virus rubella.
Pada dasarnya, kita harus menjauhi seseorang yang menderita rubella karena bisa saja dapat menularkan virusnya dari benda yang sudah terkontaminasi oleh virus rubella. Gejala rubella biasanya menimbulkan demam ringan dan bintik-bintik pada kulit.
Penyebab penyakit rubella
Meskipun rubella dan campak sama menimbulkan gejala bintik-bintik, penyakit rubella hanya mengalami gejala yang ringan. Namun, jika menyerang ibu hamil, akan menyebabkan risiko sindrom rubella. Terutama saat kehamilan usia 5 bulan.
ADVERTISEMENT
Hal ini akan menyebabkan risiko kematian pada janin dan kecacatan pada bayi. Sindrom rubella kongenital merupakan penyebab dari kecacatan bayi saat lahir, di antaranya ketulian, katarak, penyakit jantung, kerusakan pada otak, paru-paru, gangguan organ hati, dan hipotiroidisme.
Gejala rubella
Biasanya anak-anak terkena penyakit rubella akan mengalami gejala yang ringan dibandingkan dengan penderita dewasa. Meskipun ada beberapa orang yang terkena penyakit rubella tidak merasakan gejala apapun. Tetapi penderita tersebut dapat menularkan virus tersebut. Pada umumnya, seseorang yang terkena penyakit rubella memerlukan waktu 14-15 jam semenjak gejala timbul.
Gejala-gejala yang sering ditemukan seperti: demam ringan, sakit kepala, pilek atau hidung tersumbat, kurang nafsu makan, iritasi mata, pembengkakan pada kelenjar leher, bintik-bintik merah pada wajah lalu bintik merah tersebut lama-kelamaan akan menyebar keseluruh tubuh, dan nyeri sendi. Bila seseorang mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera periksa ke dokter.
ADVERTISEMENT
Pencegahan penyakit rubella
Cara mencegah penyakit rubella dengan efektif yaitu dengan melakukan vaksinasi rubella, khususnya pada wanita yang akan berencana hamil. Seseorang yang mendapatkan vaksin rubella 90 persen akan terhindar dari virus rubella. Bahkan semenjak pemerintah melaksanakan program vaksinasi rubella, jumlah kasus penderita rubella menurun. Hal ini sangat optimal upaya dalam pencegahan penyakit rubella.
Cara pencegahan selanjutnya hindari kontak langsung dengan penderita rubella, terutama ibu hamil yang belum mendapatkan vaksin MMR atau seseorang yang mempunyai riwayat kondisi yang lemah. Atau bisa memindahkan penderita ke ruangan yang terpisah. Maka dari itu, untuk selalu menjaga kebersihan dan kesehatan diri agar terhindar dari penyakit rubella.
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist Editor