Konten dari Pengguna

Gendong Takkan Membuatnya Menjadi Manja

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
15 Juni 2019 21:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mom, ada yang pernah denger orang-orang bilang “Jangan gendong terus, nanti bau tangan”? Aku yakin ada. Bahkan mungkin semua Ibu baru pernah denger tentang hal ini. Menjadi Ibu baru, pasti semuanya juga baru. Apalagi untuk anak pertama. Mulai dari persiapan persalinan, memilih metodenya, bahkan mengurus bayi baru lahir pasti akan sangat menguras tenaga.
ADVERTISEMENT
Mom, salah satu aktivitas untuk Ibu dengan bayi yang baru lahir adalah proses menyusui dan menggendong. Belum lagi menghadapi nyeri pasca persalinan, jahitan yang belum kering (baik persalinan normal ataupun operasi caesar), hingga menghadapi baby blues dan intimidasi dari berbagai pihak. Tapi kita tetap harus semangat dan fokus pada bayi kita saja ya, Mom.
Mengenai menggendong dan mitos “bau tangan”, ini juga terjadi padaku dan bayiku. Berawal karena asi baru keluar 2 hari pasca persalinan, si bayi kuning hingga harus minum obat diusianya yang baru 1 minggu, tentang bagaimana dia tidur juga jadi masalah. Awal mulanya aku menyusui dengan posisi duduk, otomatis tangan akan menyangga badan bayi agar proses menyusui bisa maksimal. Setelah dia terlelap, mau diletakkan dikasurnya, eh matanya langsung terang benderang, kemudian nangis. Kembali diangkat lagi, disusui lagi, tertidur lagi, diletak nangis. Begitu seterusnya sampai Esmeralda bertemu Antonio, hehehe.
ADVERTISEMENT
Kemudian, aku tak punya pilihan lagi, Mom. Anakku bisa tertidur berjam-jam jika berada dalam gendonganku, tetapi kalau diletakkan dibawah pasti terbangun. PASTI. Lalu, solusinya apa? Ya, gak ada solusinya selain gendong. Karena aku juga takut dengan penggunaan ayunan, saat itu tidak memiliki bouncer baby, jadi pilihan terbaik ya gendong, hehehe.
Aktivitas ini kulakukan hingga bayiku hampir berusia 2 bulan. Alhamdulillah si bayi paham kalau malam, dia mau tidur dikasur Mom. Jadi aktivitas stand by gendong ini hanya untuk siang hari saja. Selain itu, si bayi juga mudah sekali terbangun karena suara motor, suara pintu dibuka, suara apapun. Kalau dia tidur dikasur, pasti akan langsung kaget dan terbangun akibat refleks moro bayi yang masih tinggi. Tapi kalau digendongan, bisa digoyang-goyang sedikit dan lanjut tidur lagi.
ADVERTISEMENT
Untukku pribadi, ini ribet. Iya. Karena membuat kita jadi gak bisa ngapa-ngapain, bahkan mandi pun susah. Apalagi mau sisiran, hehehe. Sampai pernah gantian gendong sama ayahnya dan neneknya, demi tercukupinya tidur si bayi, untuk kesehatannya juga kan.
Ada yang nyinyir gak Mom? Pastilah ada. Tetangga bahkan saudara yang datang dengan niat menjenguk, begitu lihat aku duduk sambil gendong anakku yang tertidur, auto ceramah mengenai bau tangan, nanti akan minta digendong terus, dan lain-lain. Cuma satu aja mom tetangganya? Oh tentu tidak, ratusan, hehehe. Tapi aku kasih senyum termanis aja, sambil banyak-banyak istigfar biar diberikan banyak stok kesabaran.
Aku baca banyak artikel mengenai penting dan bagusnya menggendong. Dan hal inilah yang menguatkanku untuk terus menggendong anakku, sampai kapan dia mau. Keadaan seperti ini akan berangsur membaik. Menuju usia 3 bulan keatas, si bayi sudah mulai pinter. Refleks moro nya mulai berkurang, dan sudah bisa tidur dikasur biasa. Untungnya memang kalau malam dia tidak rewel dan bisa tidur nyenyak, jadi Ibu dan Ayahnya juga bisa sekalian istirahat.
ADVERTISEMENT
Intinya apa Mom? Gendonglah. Menggendong tidak membuat anak kita menjadi manja. Dia yang dulu didalam rahim dibuai oleh air ketuban, membutuhkan kehangatan dari kita, salah satu caranya dengan menggendong itu tadi.
Kalau ada Mommy-mommy yang anak bayinya anteng tidur dikasur tanpa perlu digendong, bersyukurlah karena bisa lebih santai. Tapi buat Mommy-mommy yang bayinya gak mau diletak, tapi anteng banget kalau digendong, tenang, dikau tak sendirian Mom, hehehe. Aku juga dulu mengalami apa yang dikau alami. Maka gendonglah. Dengan menggendong pasti akan menambah bonding kita dengan anak dan membuat dia menjadi lebih nyaman dan percaya diri. Dulu aku menggendong bisa sambil nonton drama korea atau sambil main handphone sandaran disofa, hehehe.
ADVERTISEMENT
Percayalah drama ini akan berlalu. Kelak dia akan menjadi dewasa. Mungkin suatu saat nanti, kita yang akan menawarkan diri untuk menggendong dia, meski raga ini sudah tak sanggup lagi karena dia sudah semakin besar.
Semangat untuk semua Mommy-mommy pejuang diluar sana. Spread the love.