Konten dari Pengguna

Hipotermia pada Bayi dan Cara Mencegahnya

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
18 September 2018 12:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hipotermia pada Bayi dan Cara Mencegahnya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Memandikan bayi bisa jadi merupakan salah satu rutinitas yang paling bermanfaat bagi mom dan dad yang baru memiliki momongan. Daddy? Ya, bukan hanya mommy, daddy juga dapat terampil memandikan bayi, dan tentu saja memetik manfaatnya.
ADVERTISEMENT
Meski tak semua bayi menyukai air, namun acara mandi umumnya akan menjadi momen spesial bagi bayi bersama orang tuanya. Lewat sentuhan, usapan lembut mulai saat membuka pakaian, memandikan dan mengeramasi rambutnya, hingga mengeringkan tubuh dan memakaikan pakaian, bayi mendapat perhatian penuh dari kita. Sebaliknya, kita pun lambat laun jadi makin mengenali bayi, baik fisik maupun perilakunya.
Hipotermia pada Bayi dan Cara Mencegahnya (1)
zoom-in-whitePerbesar
Jangan buru-buru mandi
Begitu lahir, bayi memang langsung dibersihkan, kecuali kedua telapak tangannya yang diperlukan untuk proses inisiasi menyusu dini (IMD). Dibersihkan di sini bukan berarti dimandikan, karena bayi baru lahir tidak boleh langsung dimandikan.
Saat lahir, mekanisme pengaturan suhu tubuh pada bayi baru lahir belum berfungsi sempurna. Oleh karena itu, jika tidak segera dilakukan upaya pencegahan kehilangan panas tubuh maka bayi dapat mengalami hipotermia, yaitu penurunan suhu tubuh hingga di bawah 36 derajat Celcius.
ADVERTISEMENT
Bayi dengan hipotermia, berisiko tinggi untuk mengalami sakit berat, bahkan kematian. Hipotermia mudah terjadi pada bayi yang tubuhnya dalam keadaan basah atau tidak segera dikeringkan dan diselimuti walaupun berada di dalam ruangan yang relatif hangat. Bayi prematur atau berat lahir rendah lebih rentan untuk mengalami hipotermia. Walaupun demikian, bayi tidak boleh menjadi hipertermia (temperatur tubuh lebih dari 37,5°C). Itu sebabnya, Badan Kesehatan Dunia WHO menyarankan waktu memandikan bayi baru lahir cukup bulan (bukan lahir prematur) dan sehat baru dapat dilakukan setelah berusia lebih dari 6 jam.
Hipotermia pada Bayi dan Cara Mencegahnya (2)
zoom-in-whitePerbesar
Syarat mandi
Meski setelah berusia 6 jam bayi baru lahir cukup bulan diperbolehkan mandi, namun tetap perlu diperhatikan beberapa hal berikut untuk mencegah terjadinya hipotermia.
ADVERTISEMENT
Suhu aksila (suhu tubuh yang berasal dari ketiak) 37,5° C.
Suhu air mandi 35° C.
Mandikan bayi dalam waktu yang singkat, 5 menit, di ruang yang sejuk, tidak terlalu panas dan dingin. Pada saat masih di rumah sakit bersalin, biasanya bayi dimandikan oleh perawat yang terlatih.
Sebelum tali pusat lepas, bayi dapat dimandikan dengan waslap. Setelah tali pusat lepas, bayi dapat dimandikan dengan dimasukkan ke dalam air, hati-hati kepala jangan terendam ke dalam air.
Gunakan sabun dan sampo khusus untuk bayi, contohnya yang memiliki kandungan Natulayer, yang merupakan pelembab ganda yang diformulasikan khusus menyerupai fungsi lapisan pelindung alami pada kulit bayi baru lahir yaitu vernix dan ceramide agar dapat menjaga kelembapan kulit tubuh dan kepala bayi.
ADVERTISEMENT
Segera keringkan bayi setelah mandi, dan kenakan popok dan pakaian. Bila perlu, kenakan penutup kepala (topi).
Semoga bermanfaat.
Sumber: Pigeon Indonesia, LSR.
By: Babyologist Editor.