Ibu Hamil Boleh Minum Susu UHT?

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
2 November 2018 11:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ibu Hamil Boleh Minum Susu UHT?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perlu Anda ketahui, susu UHT dibuat dari susu sapi segar pilihan yang diolah dengan suhu tinggi dan waktu singkat (135-145 derajat Celsius, selama 2-5 detik), sehingga dapat membunuh semua mikroba pembusuk dan mikroba pathogen (penyebab penyakit).
ADVERTISEMENT
Waktu pemanasan yang singkat dimaksudkan untuk mencegah kerusakan nilai gizi susu serta untuk mendapatkan warna, aroma, dan rasa yang relatif tidak berubah seperti susu segar.
Ibu hamil tetap boleh mengonsumsi susu UHT pada masa kehamilan. Namun jangan mengandalkan susu UHT saja untuk memenuhi kebutuhan yodium. Moms bisa memenuhi kebutuhan yodium dari berbagai makanan seperti rumput laut, udang, ikan, telur, dan garam beryodium.
Yang tidak dianjurkan bagi ibu hamil adalah mengonsumsi susu segar atau susu sapi murni. Karena proses sterilisasi susu sapi ini masih kurang atau bahkan belum disteril sama sekali, dikhawatirkan Moms maupun janin rentan terkontaminasi mikroba.
Itulah mengapa sebelum susu segar dikonsumsi, disarankan agar dimasak dulu pada suhu 650 derajat atau sekitar 15 menit.
ADVERTISEMENT
Jangan lupa untuk memperhatikan kandungan lemak dan gula dalam susu tersebut. Hindari susu yang mengandung lemak dan gula yang tinggi karena dapat memicu terjadinya diabetes kehamilan dan bayi dengan berat lahir besar (makrosomia).
Saat minum susu UHT, pastikan Moms selalu mengonsumsi vitamin prenatal lainnya seperti asam folat, zat besi, dan kalsium. Meskipun zat gizi tersebut dapat ditemukan di dalam susu UHT, tapi jumlahnya tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisi ibu hamil sehingga suplemen kehamilan tetap diperlukan.
Semoga bermanfaat.
By: Ricka Puspita Atmadja