Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ibu Jadi Pelupa setelah Melahirkan, Benarkah?
13 Juni 2018 20:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya Baby Brain antara lain :
ADVERTISEMENT
Meskipun belum ada kesepakatan oleh berbagai ahli, namun ada penelitian menyebutkan bahwa semasa hamil, materi abu-abu atau grey matter pada otak mengalami penyusutan. Grey matter sendiri adalah komponen utama dari sistem saraf pusat. Perubahan ini mulai terasa sekali di saat trimester ketiga. Namun, perubahan otak ini juga membuat Moms akan lebih peka dengan kebutuhan anak dan responsif saat anak terancam bahaya. Beberapa Moms ada yang merasakan Baby Brain sampai berbulan-bulan setelah melahirkan, bahkan ada yang bisa bertahan minimal selama 2 tahun.
Meningkatnya hormon estrogen dan progesteron pada saat hamil, serta hormon oksitosin pada saat menyusui, ikut mempengaruhi perubahan pada kinerja otak.
Sejak bayinya lahir, Ibu harus memprioritaskan hal baru dalam hidupnya yaitu mengurusi segala sesuatu yang berhubungan dengan bayinya, belum lagi ditambah dengan berbagai tantangan yang dihadapinya dalam membesarkan anak. Tak heran, pikiran itu bisa mendominasi otak sehingga dapat melupakan banyak hal-hal yang kurang penting dari waktu ke waktu.
ADVERTISEMENT
Kurangnya waktu tidur Ibu membuat otak bekerja dengan kurang baik selain untuk urusan bayi.
Untuk meminimalisasi frekuensi lupa tersebut, Moms bisa selalu menuliskan catatan-catatan kecil tentang hal-hal yang perlu dilakukan di selembar kertas dan menempelkannya di tempat yang terlihat, mencatatnya di agenda atau Smartphone, maupun mengaktifkan fungsi reminder pada Smartphone.
Semoga bermanfaat.
By: Valent Cindy