Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Jarak Aman untuk Hamil Kembali
31 Oktober 2018 8:25 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Moms yang sudah memiliki anak jangan terlalu tenang. Bukan berarti Anda tidak akan ditanyain, "kapan mau kasih dedek lagi?". Untung saya hamilnya susah jadi saya serahkan sama yang di atas kapan dikasih lagi. Saya sama sekali tidak jaga atau KB karena memang sulit mempunyai anak, dan kemarin sudah ke obgyn dan dibilang akan susah untuk hamil lagi karena PCO saya sudah kumat. Kemarin sudah coba pake spiral tapi kena infeksi jadi dicabut.
ADVERTISEMENT
Nah Moms telah merencanakan program anak kembali, ada hal yang perlu diperhatikan
WHO menganjurkan jarak kehamilan (birth to pregnancy interval) minimal 24 bulan dan maksimal 59-75 bulan (5-6 tahun). Jadi jika bisa dijaga jangan sampai 'kesundulan' sebelum 2 tahun dan jangan terlalu lama juga jika ingin program memiliki anak kembali karena ternyata banyak resikonya.
Apa saja resikonya?
Alat reproduksi Moms belum pulih sempurna, Moms bisa saja mengalami anemia defisiensi besi, ketuban pecah dini, keguguran, preeklampsia, hingga kematian.
Baby blues. Mengurus 2 anak dalam waktu berdekatan pastinya menguras banyak tenaga dan pikiran ya Moms. Jadi support dari lingkungan sekitar sangat penting.
Moms yang lahiran secara SC berisiko robek rahim spontan bila jarak kehamilan
ADVERTISEMENT
Semakin tua Moms saat hamil meningkatkan resiko kelainan kromosom/kecacatan karena kualitas sel telur yang menurun. Usia hamil ideal antara 20-35 tahun. Bila terlalu muda organ-organ reproduksi dikhawatirkan belum sempurna. Bila terlalu tua, Moms rentan mengalami perdarahan karena kontraksi otot-otot rahim sudah tidak sebaik saat masih muda.
Jika Moms sudah melakukan program memiliki anak kembali, usahakan untuk periksa kehamilan sedini mungkin dan teratur sesuai yang disarankan oleh dokter kandungan.
Semoga bermanfaat.
By: Febby Haryono