Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Jenis Alat Kontrasepsi
4 Oktober 2018 19:20 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Alat kontrasepsi tentu sudah bukan menjadi hal asing lagi untuk Moms. Namun sebelum menggunakannya, sebaiknya Moms mengetahui terlebih dahulu beberapa jenis alat kontrasepsi dan efek sampingnya.
ADVERTISEMENT
Jenis Alat Kontrasepsi
KondomKondom terbuat dari karet tipis yang elastis. Kondom memiliki fungsi untuk mencegah sperma masuk ke dalam vagina. Perlindungan menggunakan kondom ini diketahui memiliki keefektifan hingga 90%, selain itu kondom juga bisa mencegah penularan penyakit kelamin.Efek samping dari kondom ini dirasakan oleh penderita alergi bahan karet. Selain itu, bahannya yang sangat tipis bisa memungkinkan kondom bocor.
DiafragmaDiafragma ini seperti kondom, hanya saja digunakan pada perempuan. Bentuknya mirip dengan topi yang menutupi rahim. Sama seperti kondom, diafragma terbuat dari karet namun sedikit lebih tebal, cara pemakaiannya adalah dengan memasukkannya pada vagina. Ini berguna agar sperma tidak masuk ke dalam vagina.Diafragma digunakan ketika akan melakukan hubungan seksual. Setelahnya, Moms bisa melepaskannya atau membiarkan pada tempatnya. Karena karetnya lebih tebal, kecil kemungkinan diafragma ini mengalami kebocoran.
ADVERTISEMENT
Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKRD)AKRD atau yang lebih dikenal dengan spiral berbentuk seperti sebuah alat yang kecil dan memiliki berbagai macam jenis. Ada yang berbentuk S dan terbuat dari plastik, dan ada juga yang terbuat dari logam dan membentuk angka 7, T, bahkan ada yang seperti sepatu kuda.AKRD ini digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter. Benda spiral ini akan berguna untuk mencegah bersarangnya sel telur yang telah dibuahi di dalam rahim. Alat ini cukup lama bisa bertahan dalam rahim yaitu sekitar 2-5 tahun, tergantung dari jenis yang dipakai. Juga bisa dilepas kapan saja ketika Moms sudah tidak membutuhkannya.
SpermisidaBerupa senyawa kimia untuk membunuh sperma, macam-macam bentuknya seperti gel, krim, busa, krim, tablet yang dimasukkan ke dalam vagina 5-10 menit sebelum melakukan hubungan seksual.
ADVERTISEMENT
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist Editor