Kala Bayiku Alami 'Growth Spurt' Kedua di Usia 6 Bulan

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
14 Juli 2019 7:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kala Bayiku Alami 'Growth Spurt' Kedua di Usia 6 Bulan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Saat memasuki fase MPASI (makanan pendamping air susu ibu), biasanya keinginan anak untuk menyusu justru jadi menurun. Tak jarang yang justru malah mengalami penurunan berat badan setelah mulai mengonsumsi beragam makanan. Namun, hal ini berbeda dengan Shafa, bayiku. 
ADVERTISEMENT
Ketika memasuki fase MPASI, nafsu menyusu Shafa semakin bertambah. Shafa bisa menyusu paling tidak 1 jam sekali. Dan itu berlangsung selama kurang lebih 2 minggu. Selain itu, ia juga mengalami perubahan jam tidur serta sama sekali tidak bisa ditinggal. Ditinggal sedikit langsung rewel, terlebih dia sudah bisa memanggil saya "mama". 
Pada dasarnya, bayi berusia 6 bulan memiliki daya konsumsi susu 180-240 mililter per 4 jam, berbeda dengan newborn yang bisa menyusu setiap 2-3 jam sekali. Waktu jam tidurnya memang menjadi lebih sedikit, yang tadinya minimal 16 jam menjadi maksimal 14 jam saja. Ketika itu Shafa justru menyusu hampir setiap jam. Lalu muncul pikiran-pikiran negatif di kepala saya.
Awalnya saya bertanya-tanya, apakah memang ASI-ku yang berkurang? Sehingga si bayi merasa lebih cepat ingin menyusu lantaran haus atau semacamnya. Inilah hal yang paling ditakutkan semua ibu, ketika produksi asi berkurang saat bayi mulai mengonsumsi asupan lain. 
ADVERTISEMENT
Setelah ke dokter, katanya ASI-ku masih sangat cukup untuk si bayi. Dilihat dari hasil pumping yang kita bawa dalam botol susu, hasil perahan masih dalam batas wajar konsumsi bayi usia 6 bulan ke atas, ASI-nya juga masih cukup kental. 
Aku sama sekali tidak terpikir bahwa Shafa akan mengalami fase growth spurt lagi, karena saat usia 1 bulan dia sudah pernah mengalaminya. Saat itu kenaikan berat badannya mencapai 1,3 kilogram. Namun ternyata, setelah melihat berbagai ciri dan kondisi yang terjadi padanya, dokter mengatakan bahwa ini bukan karena ASI-ku yang berkurang. 
Ternyata bayiku mengalami growth spurt kedua. Karena berat badannya pun melewati batas atas kenaikan berat badan bulanan pada bayi seusianya (6 bulan). Kenaikannya mencapai 900 gram dalam satu bulan. Normalnya, bayi usia 6 bulan mengalami kenaikan berat badan 140 gram dalam seminggu, atau maksimal 600 gram dalam sebulan.
ADVERTISEMENT
Keempat hal di atas memang ciri-ciri anak dalam masa growth spurt. Namun, tetap perlu diperhatikan ya Moms, kalau ada keluhan sebaiknya langsung konsultasi ke dokter anak, agar kita tidak menebak-nebak apa yang terjadi, baik pada diri kita atau pun si anak. Ingat, saat menyusui, sangat penting untuk menjaga pikiran tetap positif agar produksi ASI tetap lancar ya, Moms. Salam pejuang ASI!