Konten dari Pengguna

Kehamilan 39 Minggu dan Air ketuban Hijau

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
9 Juli 2019 21:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Kehamilan 39 Minggu dan Air ketuban Hijau

ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ini adalah ceritaku. 6 Mei 2019 seharusnya menjadi HPL Lahiran ku dengan kondisi kehamilan 40 minggu.
ADVERTISEMENT
Dari awal kehamilan aku dan suami rutin memeriksakan kandungan di salah satu RS Ibu dan Anak. Minum air putih, makan sayur, makan buah, berjemur , USG 4D hingga vitamin dari dokter rutin aku konsumsi. Tidak lupa pula aku mengikuti Hypnobirthing dan Yoga hamil. 
Usia kandungan diatas 32 minggu biasanya sudah lebih sering frekuensi nya untuk memeriksakan kandungan ke Dokter. Selama kehamilan, air ketuban ku baik dan memadai untuk bayiku.
Hingga, pada 2 mei 2019 pukul 23.30 aku merasakan gelombang cinta dan seperti ada yang merembes layaknya datang bulan. Tidak lama, aku memeriksa ke kamar mandi dan ternyata ada flek yang lumayan banyak kira-kira aku membutuhkan 2 buah tisu untuk menampung dan menyekanya, serta berwarna pink sangat muda. Aku fikir, this is it! sebentar lagi aku akan bertemu bayi ku.
ADVERTISEMENT
Aku menggunakan kertas lakmus dan pantyliners agar tidak merembes. Kertas lakmus tidak berubah warna, artinya ini bukan air ketuban.
Dalam rentan waktu 23.30 hingga 01.00 aku merasakan gelombang cinta di punggung hingga pinggul. Untuk mendistractnya, aku menghitung interval kontraksi serta bermain gymball untuk mengurangi rasa gelombang cinta tersebut. Hingga pukul 01.30 interval gelombang cinta semakin tidak karuan serta pergerakan bayi di perutku terasa melambat. Akhirnya aku dan suami memutuskan untuk segera ke RS, setidak tidak apa jika harus di cek dalam oleh pihak rumah sakit.
Pukul 02.00 aku sampai rumah sakit. Saat bidan meyuruhku untuk cek dalam, aku lihat di pantylinerku sudah ada flek yang berwarna hijau seperti hijau buah alpukat. Dan saat di cek oleh bidan, sayangnya Air ketuban ku hijau dan sudah pecah. Seketika aku dan suami bingung, karena case seperti ini tidak ada dalam bayangan kami.
ADVERTISEMENT
Kemudian bidan memasangkan alat CTG untuk memperiksa detak jantun bayiku. Kurang lebih 30 menit kemudian, sudah keluar hasil CTG dan ternyata betul, detak jantung bayiku sudah melemah akibat bercampur dengan air ketuban yang sudah hijau.
Pukul 03.00. Dokter kandungan ku sudah datang. Pihak rumah sakit segera mengkoordinasikan tim dokter untuk melakukan Operasi Caesar. Dan itu merupakan keputusan dari aku dan suami.
Dan akhirnya 03.49, bayi kami. Alhamdulillah selamat dan tidak kurang satupun..
Setelah bayi ku keluar, dokter kandungan ku mengatakan bahwa Air ketuban ku selain sudah hijau, volumenya juga sudah berkurang. Padahal, 4 hari sebelum hari ini, aku memeriksa kandungan dan air ketubanku bagus dan cukup untuk bayi. 
Kini bayi ku sudah berumur lebih dari 40 hari. Alhamdulillah, dia sehat dan jenaka :)
ADVERTISEMENT