Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kehamilan Ektopik (Hamil di Luar Rahim/Kandungan)
21 Agustus 2019 10:05 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kehamilan Ektopik (Hamil di Luar Rahim/Kandungan)
ADVERTISEMENT
Kehamilan ektopik atau yang familiar dengan hamil diluar kandungan/rahim. Merupakan kondisi dimana seseorang positif hamil, namun sayangnya kehamilan tersebut bukan terjadi didalam rahim atau kandungan/ terjadi pembuahan di luar rahim. Hampir semua kehamilan ektopik terjadi di tuba falopi. Kehamilan ektopik harus segera ditanganin, jika tidak dapat bisa membahayakan nyawa sang ibu.
ADVERTISEMENT
Jika tanda-tanda kehamilan di minggu ke-3, Biasanya dokter akan menyuruh pasien untuk melakukan test darah untuk memastikan apakah benar hamil atau tidak. karena pada minggu ke-3 dirahim belum kelihatan apapun. Test darah yang dilakukan adalah hCG (human chorionic gonadotropi). Jika angka hCG diatas 2000mIU/ml berarti benar ini memang terjadi kehamilan. biasanya dokter akan akan memberikan pilihan:
1. langsung dioperasi atau Laparoskopi, memasukan kamera untuk melihat apakah benar ada kehamilan diluar kandungan/ di tuba falopi. Jika benar makan langsung dilakukan operasi dengan membuang/ mengangkat tuba falopi yang terjadi pembuahan.
2. Menunggu 1 minggu lagi sampai minggu ke-4. Di minggu ke 4 biasanya tanda kehamilan normal mulai terlihat. Jadi pada minggu ke-4 bisa benar-benar dipastikan benar atau tidaknya terjadi kehamilan di luar kandungan. Jika moms memutuskan untuk menunggu sampai minggu ke-4, harus dipastikan moms bisa bedrest dirumah. Tidak boleh sampai ada nyeri/ sakit/ kram yang hebat pada perut. Jika merasakan tanda-tanda sakit yang hebat harus segera kerumah sakit. Jadi harus benar-benar bedrest.
ADVERTISEMENT
Pada minggu ke-4, akan dilakukan cek hCG lagi dan usg transvaginal, untuk mengetahui apakah janin berkembang atau malah gugur. Jika hCG naik, tanda kehamilan di rahim harusnya sudah terlihat. Jika tidak, berarti benar terjadi pembuahan di luar kandungan/ tuba falopi. Tindakan pengguguranpun harus segera dilakukan agar tidak terjadi komplikasi yang dapat membahayakan nyawa sang ibu.
Biasanya dokter akan memberikan pilihan tindakan:
1. Suntik MTX (methotrexate)
ini merupakan obat untuk menghentikan sel-sel yang berkembang dan membiarkan tubuh dapat menyerap kehamilannya sendiri. 1 minggu setelah suntikan ini diberikan, harus dilakukan cek darah lagi, apakah cHG turun atau tidak? Penyuntikan dianggap efektif jika angka cHG turun 50% dari angka sebelumnya. Namun jika cHG sudah turun tetapi belum <50 miu="" ml="" akan="" dilakukan="" penyuntikan="" untuk="" kedua="" kalinya="" karena="" jika="" chg="" sudah="" 50="" maka="" kantong="" rahim="" dapat="" mengecil="" dengan="" sendirinya="" dan="" lama="" kelamaan="" hilang="" efek="" samping="" setelah="" disuntik:="" mual="" muntah="" pusing="" diare="" stomatitis="" radang="" pada="" mulut="" bibir="" bahkan="" kakak="" ipar="" saya="" sampai="" gak="" bisa="" tidur="" terlalu="" span="">
ADVERTISEMENT
2. Operasi laparoskopi
Tindakan operasi berarti melakukan pengangkatan salah satu tuba falopi yang sudah dibuahin. Namun dengan diambilnya salah satu tuba falopi, berarti kesempatan untuk hamil semakin berkurang atau kecil. Operasi lapaoskopi juga terbilang mahal, bahkan lebih mahal dari pada operasi Caesar. Kemarin kakak ipar aku sekitar 40jt.
Jika belum terjadi komplikasi, tindakan pengguguran dengan suntukan lebih baik. Namun jika sudah terjadi kompikasi bahkan sampai tuba falopi pecah atau rusak, jalan satu-satunya Cuma operasi.
Ciri-ciri kehamilan Ektopik:
1. Merasakan sakit perut yang hebat di perut.
Berdasarkan pengalaman kakak ipar saya yang baru mengalami kehamilan etopik. Dy mengalami sakit perut yang hebat sampai tidak bisa berdiri.
ADVERTISEMENT
2. Keluar bercak darah kecoklatan dari vagina seperti flek.
3. Kram perut.
4. Lemas, pusing, bahkan ada yang pingsan.
5. Mual dan muntah
6. Sakit dibagian bahu
Penyebab kehamilan Ektopik:
1. Hamil saat menggunakan KB IUD
2. Penggunaan obat kesuburan
3. Perawatan kesuburan (program bayi tabung)
4. Pernah mengalami kehamilan di luar kadungan sebelumnya
5. Kebiasaan merokok
6. Hamil di usia 35-40 tahun
ADVERTISEMENT
7. Infeksi atau pembengkakan tuba falopi
8. Pernah operasi di area pelvis / tuba falopi
9. Cacat lahir yang tidak normal yang dialami ibu. sehingga membuat tuba falopi tidak normal
10. Ibu menderita satu penyakit seperti pembengkakan pelvis dan infeksi menular seksual.
Apakah kehamilan ektopik bisa dicegah?
Dokter bilang gak bisa moms. hal ini bisa terjadi pada siapa saja. yang bisa kita lakukan hanya meminimalisir dengan menghindari faktor penyebab kehamilan ektopik. Seperti setia pada 1 pasangan sehingga dapat meminimalisir penyakit inflamasi pelvis dan berhenti merokok pada saat menjalani program hamil.
ADVERTISEMENT