Kenali Penyebab dan Gejala Sindrom Adrenogenital

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
16 Juli 2019 17:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kenali Penyebab dan Gejala Sindrom Adrenogenital
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hiperplasia adrenal kongenital (congenital adrenal hyperplasia) atau sindrom adrenogenital adalah kondisi genetik yang membatasi produksi hormon di kelenjar adrenal. Ini merupakan penyakit yang bisa diturunkan dari orang tua ke anak.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, gejalanya tidak selalu langsung muncul setelah bayi baru lahir. Gejala sindrom adrenogenital yang umumnya menyerang kelenjar adrenal dan kelamin ini bisa saja baru tampak saat usia penderita memasuki masa kanak-kanak bahkan dewasa.
Ada dua macam sindrom adrenogenital: hiperplasia adrenal kongenital (HAK) klasik dan non-klasik. HAK klasik ditemukan pada masa kanak-kanak dan sering kali membahayakan nyawa penderitanya. Di sisi lain, HAK non-klasik biasanya baru disadari saat seseorang beranjak dewasa, dan biasanya juga tidak terlalu serius dan tidak mengancam nyawa.
Kasus sindrom adrenogenital termasuk langka di Indonesia. Tercatat, penderita kasus ini kurang dari 150 ribu kasus per tahunnya. Penyakit yang bersifat kronis ini tidak dapat disembuhkan. Namun, perawatan medis dapat membantu meringankan gejalanya.
ADVERTISEMENT

Gejala sindrom adrenogenital

- Muntah-muntah;
- Dehidrasi;
- Memiliki jenis kelamin yang ambigu;
- Rambut pubik tumbuh lebih awal;
- Pubertas terlalu awal atau terlambat;
- Tubuh dipenuhi rambut;
- Tekanan darah tinggi;
- Ketidaksuburan;
- Perkembangan seksual terhambat;
- Pada wanita, menstruasi tidak teratur;
- Pada wanita, klitoris membesar;
- Pada wanita, kedalaman vagina dangkal;
- Pada wanita, suara makin berat seperti laki-laki;
Gangguan adrenogenital ini lebih banyak dialami oleh perempuan. Namun, laki-laki pun juga dapat terkena sindrom ini meskipun kasus yang ditemukan pada laki-laki lebih sedikit daripada perempuan.

Penyebab sindrom adrenogenital

Penderita sindrom adrenogenital mempunyai kelenjar adrenal yang kekurangan enzim untuk memproduksi hormon-hormon tertentu. Ini menyebabkan hormon lainnya diproduksi lebih banyak dari normal dan terjadi ketidakseimbangan hormon dalam tubuh.
ADVERTISEMENT
Umumnya, kasus sindrom adrenogenital disebabkan karena ketidakhadiran enzim 21-hidroksilase yang digunakan untuk memproduksi kortisol dan aldosterone. Kekurangan dua hormon tersebut dapat menyebabkan produksi hormon androgen meningkat. Ini akan menyebabkan beberapa kelainan pada tubuh, salah satunya virilization.
Virilization adalah ketidaknormalan pertumbuhan kelamin laki-laki atau perempuan. Pada laki-laki yang mengalami virilization, penisnya terlihat membesar. Sementara itu, perempuan yang mengalami virilization menunjukkan gejala-gejala seperti klitoris membesar terlihat seperti penis. Secara umum, abnormalitas ini membuat seseorang bertambah tinggi tetapi tidak bertumbuh dan mengalami pubertas.

Pengobatan sindrom adrenogenital

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya,sindrom adrenogenital tidak dapat disembuhkan. Pengobatan hanya dilakukan untuk meringankan gejala yang timbul akibat kelainan ini.
Setidaknya, ada dua metode pengobatan sindrom ini. Metode pertama adalah melalui terapi obat dan metode kedua adalah melalui bedah operasi ganti kelamin.
ADVERTISEMENT
Tim medis yang menangani pasien dengan kelainan adrenogenital dapat terdiri dari dokter anak, dokter OBGYN, ahli urologi anak, ahli neonatologi, ahli genetika medis, dan ahli endrokrinologi.
Ilustrasi anak masuk angin Foto: Shutterstock