Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Konten dari Pengguna
Kisah Saya Mengatasi 'Gerakan Tutup Mulut' pada Bayi
20 Juni 2019 13:28 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
GTM atau gerakan tutup mulut adalah salah satu hal yang dikhawatirkan oleh banyak Moms. Awalnya saya tidak terlalu khawatir karena dari awal MPASI sampai 7 bulan Uwais makan dengan baik, bahkan ketika ia mulai tumbuh gigi satu di bawah. Tidak ada drama demam, apalagi GTM. Sebagai seorang Ibu bahagia banget dong.
ADVERTISEMENT
Tapi drama itu dimulai ketika Uwais memasuki usia 8 bulan, ketika gigi kedua di bagian bawah sudah mulai kelihatan tunasnya. Uwais menutup mulut sejadi-jadinya, geleng-geleng, menjauhkan sendok, melepehkan makanan, bahkan menangis ketika saya mencoba untuk memaksanya makan. Semua cara sudah saya coba, seperti:
Saya pikir Uwais mungkin bosan dengan nasi, saya ganti ke kentang, makaroni, tapi hasilnya nihil.
Dari awal MPASI Uwais selalu saya biasakan makan di kursinya sendiri. Tapi mungkin dia bosan, saya taruh di playmate-nya dan saya taruh mainan. Hasilnya nihil juga.
Ketika umur 7 bulan, Uwais sudah saya coba berikan bubur lembek tanpa diblender dan disaring, hasilnya dia mau. Tapi sejak GTM ini karena saya pikir dia malas ngunyah karena gusinya sakit, saya coba teksturnya diblender lagi seperti awal MPASI, dan hasilnya tetap nihil.
ADVERTISEMENT
Yeah, semua bayi pasti akan melalui masa ini Moms, semua cara udah saya lakukan. Dari awalnya happy sampai badmood sendiri ketika Uwais makan cuma dua sendok aja yang masuk. Saya coba biarkan keinginannya Uwais, mungkin dia benar-benar belum nyaman dengan gigi barunya. Dan jika saya paksakan, dia akan trauma dengan makanan. Jadi selebihnya Uwais minum ASI terus.
Hampir 3 minggu GTM, akhirnya sekarang mood dia untuk makan kembali lagi. Setelah saya cek, Ternyata gigi barunya udah keluar, sehingga rasa tidak nyamannya sudah mulai hilang. Yeayyy!
Jadi kalau anak GTM, dicek dulu apa penyebabnya. Bisa karena dia lagi tumbuh gigi, sakit, bosan dengan makanan atau yang lain-lain. Kalau sudah tahu masalahnya, kita bisa mengatasinya tanpa harus memaksa anak makan yang bisa membuat dia menangis. Jadi sebagai seorang ibu, kita memang harus belajar lagi tentang sabar ya, Moms. Yuk berdoa semoga semua Moms mempunyai stok kesabaran yang unlimited.
ADVERTISEMENT