Krim, Pilihan Tepat Tangani Eksim

Krim, Pilihan Tepat Tangani Eksim

Dulu waktu zaman kuliah, ingat sekali pernah belajar berbagai macam bentuk sediaan obat yang optimal untuk penyakit. Saat itu memang belum pernah terpikirkan aplikasi dari ilmu itu karena sebatas paham secara teori. Lama kelamaan ternyata selama bekerja ini, ada banyak hal yang menjadi pertimbangan penentuan bentuk sediaan obat dalam menangani suatu kondisi penyakit. Ah memang ya, semakin lama, ilmu kedokteran dan farmasi akan berkembang dan berdampak besar pada kualitas kehidupan kita.

Setelah memiliki anak, concern kesehatan keluarga menjadi hal utama. Apalagi awal-awal lahir, anak saya memiliki kulit yang sensitif sehingga harus selalu lembap / terhidrasi dengan baik. Jika tidak, akan muncul ruam merah yang kering dan gatal. Kondisi ini umumnya disebut dengan eksim. Biasanya penanganan yang saya lakukan adalah mengompres daerah eksim dan menjaga kelembapannya dengan memberikan pelembap kulit secara rutin.

Pelembap yang saya pilih seringnya dalam bentuk krim. Hampir semua produk pereda eksim pun berbasis krim walaupun ada pula dalam bentuk lotion dan salep. Kenapa?

1. Krim memiliki base minyak lebih banyak daripada air, sehingga mudah diserap kulit dan efeknya lebih lama.

2. Lebih bertekstur / kental daripada salep / lotion, sehingga mampu bertahan di dalam kulit untuk menjaga kelembapan.

3. Mampu meminimalisir peradangan.

4. Krim mampu menembus kulit dan menjadi barrier yang mencegah hilangnya kelembapan dari kulit.

Kalau dilihat dari sifat krim yang lebih tahan lama dibandingkan lotion dan salep, Moms pastinya sudah bisa menyimpulkan sendiri kalau krim lebih disarankan untuk penderita eksim. Hal ini dikarenakan kondisi kulit yang kering, sangat butuh kelembapan yang tahan lama, dan hasil ini bisa diberikan jika produk dikemas dalam bentuk krim. Jadi ternyata, pemilihan jenis sediaan penting ya Moms untuk penanganan setiap kondisi tubuh. Semoga Moms yang sudah membaca artikel ini jadi semakin tahu ya Moms. Tetap semangat berbagi di Babyologist!