Konten dari Pengguna

Manajemen ASIP ala Mom Julia

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
26 Januari 2019 2:45 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Manajemen ASIP ala Mom Julia
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Setelah melahirkan baby Charlize dengan process caesar, saya tidak melakukan IMD karena kondisi fisik saya saat itu benar-benar lemas. Pada hari kedua, saya mulai pumping setiap 2-3 jam selama 15-20 menit. Saat itu ASI yang keluar cuma basahin pantat botol. Dan karena dari hamil sudah bertekad untuk ASI, saya tidak pernah skip pumping pada saat itu.
ADVERTISEMENT
Walaupun saya adalah seorang full time mother yang tidak ngantor, saya tetap berjuang untuk meningkatkan kuantitas ASIP supaya bisa nyetok ASIP. Tujuan saya nyetok ASIP karena saya adalah manusia biasa yang bisa sakit kapan saja dan jika saya sakit dan harus konsumsi obat yang tidak aman untuk busui, saya bisa memberikan stok ASIP kepada baby C.
Selain itu, jika saya harus berangkat dan tidak memungkinkan untuk bawa baby C, saya bisa titipkan baby C ke mama saya beserta stok ASIP. Jadi, baby C tidak harus putus minum ASIP ketika saya sedang berhalangan.
Manajemen ASIP ala Mom Julia (1)
zoom-in-whitePerbesar
Kapan mulai stok ASIP?
Ketika stok ASIP lebih yang tidak terminum oleh baby C, saya akan simpan ke dalam freezer untuk stok. Jadi baby C selalu minum yang fresh. Bulan pertama hingga bulan ketiga setelah lahiran adalah waktu yang tepat untuk menyetok ASIP. Karena sebagian besar, ibu zaman sekarang juga punya pekerjaan di luar rumah yang mana Moms harus meninggalkan anak dalam beberapa jam. Jadi stok ASIP benar-benar dibutuhkan supaya anak tidak harus stop ASI ketika Moms harus kembali bekerja.
ADVERTISEMENT
Biasanya dalam 3 bulan pertama, Moms masih pada cuti lahiran, jadi masih bisa fokus pumping setiap 2-3 jam. Jadi ketika Moms sudah mulai kerja, stoknya sudah cukup untuk dikonsumsi selama Moms sedang kerja. 
Nah, walaupun sudah kembali bekerja, Moms juga tetap harus pumping di kantor setiap 3-4 jam supaya bisa menjaga kuantitas ASI. ASIP yang dipompa di kantor, dapat disimpan pada botol kaca atau plastik ASIP dan disimpan dalam tas penyimpanan ASIP yang berisi 2 ice gel supaya suhu di dalam tas ASIP dingin dan ASIP tidak cepat rusak atau basi.
Waktu perah ASI 
Berdasarkan pengalaman pribadi, saya rutin pumping setiap 2-3 jam. 
Contohnya:
Saya mulai pumping jam 7 pagi dengan pompa elektrik yang double pump selama 20 menit. Nanti jadwal pumping yang kedua adalah jam 9 pagi. Jadi jarak waktu pumping, terhitung dari waktu mulai pompa (bukan waktu selesai pompa).
ADVERTISEMENT
Dengan komitmen pumping setiap 2-3 jam setiap hari, kuantitas ASI pasti meningkat. Karena prinsip ASI ini supply by demand. Semakin sering dikeluarkan baik dengan pumping maupun direct, maka produksi ASI pun akan meningkat.
Kalau cuma pumping pas PD sudah bengkak (biasanya sudah lebih dari 4-5 jam), maka kuantitas ASI tidak akan meningkat. Justru akan menurunkan kuantitas ASI karena tubuh akan mengirimkan sinyal bahwa permintaan ASI sedikit.
Breastpump yang seperti apa yang baik untuk pumping?
Mengenai breastpump yang mana enak dipakai, Moms bisa coba sewa dulu, kalau cocok baru decide  mau beli breastpump yang mana.
Breastpump ada yang manual dan juga elektrik. Kalau saya pribadi lebih prefer elektrik double pump supaya bisa kejar waktu pumping. Kalau manual selain capek perahnya, waktu perah semakin lama karena harus perah kiri dan kanan secara bergilir. Sedangkan kita itu butuh istirahat. Jujur saja untuk 1-3 bulan pertama itu benar-benar kurang istirahat karena harus kejar waktu pumping dan juga masih harus ngurus bayi. Jadi mesti ngatur waktu.
ADVERTISEMENT
Wadah penyimpanan ASIP
Untuk ASI yang telah diperah, bisa disimpan di dalam botol kaca khusus untuk penyimpanan ASIP ataupun dengan kantong penyimpanan ASIP yang BPA Free. 
Saya cenderung menggunakan botol kaca karena dengan botol kaca, lemak ASIP tidak akan menempel pada permukaan kaca. Sedangkan kantong ASIP, seringkali lemak ASIP itu nempel di sekitar permukaan plastik. Jadinya lemak yang dikonsumsi oleh bayi jadi berkurang, karena kebanyakan lemak ASIP yang lengket di plastik ASIP.
Setelah ASIP dipindahkan ke dalam botol kaca ataupun plastik ASIP, jangan lupa untuk tulis tanggal dan waktu perah ASI. Supaya kita ingat ASIP mana yang mau dipakai dulu (biasanya ASIP yang paling pertama diperah, yang duluan diberikan pada bayi).
ADVERTISEMENT
ASIP yang berada di kamar (25 derajat), jika sudah 4-5 jam saya sarankan untuk segera disimpan ke bagian kulkas bawah (chiller) untuk menghindari ASIP basi. ASIP di bagian chiller bisa bertahan sekitar 5 hari. Jika stok dalam chiller berlebih, saya pindahkan ke kulkas freezer ASI.
Cara menggunakan ASIP yang disimpan dalam freezer
ASIP beku dalam freezer yang mau diberikan ke bayi, harus dicairkan terlebih dahulu. Biasanya saya turunkan ASIP beku ke kulkas bawah semalaman dulu dan esok harinya pas sudah cair, saya tuangkan ke botol susu dengan takaran sesuai dengan kebutuhan baby Charlize.
Lalu saya hangatkan dengan steamer susu (jika tidak punya steamer, bisa hangatkan ASIP dalam wadah yang dituang air panas). Sebelum pemberian ASIP yang sudah dihangatkan pada bayi, jangan lupa teteskan dulu ASIP tersebut dipunggung tangan untuk memastikan suhunya hangat dan tidak terlalu panas.
ADVERTISEMENT
Note:
<ul>
Semoga bermanfaat.
By: Julia fransiska
Copyright by Babyologist