Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Masalah Bahasa dan Bicara yang Sering Muncul Pada Si Kecil
19 Oktober 2018 14:20 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Tidak ada 2 anak yang bisa berbicara pada waktu yang bersamaan. Semua tergantung pada kemampuan bawaan si Kecil, keterampilan lain apa yang ia pelajari pada saat yang bersamaan, dan bagaimana orang merespon ketika ia mencoba berbicara. Namun, ada beberapa tonggak umum yang dapat Moms perhatikan ketika si Kecil mulai berbicara.
ADVERTISEMENT
Misalnya, pada saat si Kecil berusia 2 tahun, ia mungkin akan merangkai kata-kata dalam kalimat pendek, seperti, "Apa itu?" dan dia akan menambahkan kosakata baru setiap bulannya.
Anak usia 3 dan 4 tahun biasanya menggunakan kalimat yang lebih panjang antara 4 atau 5 kata. Mereka merangkai kalimat untuk menceritakan tentang kegiatan mereka atau apa yang sedang mereka lakukan, dan kata-kata mereka biasanya cukup mudah untuk dimengerti, bahkan oleh orang-orang di luar keluarga. Saat si Kecil belajar berbicara, ia mungkin memiliki beberapa kesulitan.
Masalah Bahasa dan Berbicara Serta Cara Mengatasinya
Salah Pengucapan
Sebagian besar anak-anak dapat mengucapkan kata-kata dengan benar pada usia 7 tahun, tetapi sebelum usia 7 tahun ia dapat salah mengucapkan suara-suara tertentu, seperti:
ADVERTISEMENT
Tidak bisa mengucapkan huruf k, seperti "tate" (cake) untuk "kue," tapi Moms tidak perlu khawatir kecuali si Kecil sudah menginjak usia 3 tahun dan masih belum bisa mengatakannya.
Sebelum usia 6 atau 7 tahun, anak-anak sering mengganti suara untuk l atau r, seperti pada "Agal-agal," alih-alih "Agar-agar".
Campuran konsonan, di mana 2 konsonan berada tepat di samping satu sama lain, biasanya sulit, seperti "Soppit!" bukannya "Stop it!".
Kata-kata yang bertingkat banyak bisa sulit untuk diucapkan, dan si Kecil mungkin mencampurnya atau hanya menguranginya menjadi kata-kata yang lebih pendek, seperti "pasghetti" untuk "spaghetti."
Kadang-kadang kesulitan ada hubungannya dengan bunyi lain di dalam kata-kata tersebut. Misalnya, si Kecil mungkin bisa mengatakan huruf d dalam "Dada," namun dia mengucapkan "dog" sebagai "gog." Itu karena dia mengantisipasi suara di akhir kata.
ADVERTISEMENT
Apa yang dapat Moms lakukan?
Karena anak-anak belajar berbicara dan bahasa lewat apa yang mereka dengar, maka jadilah teladan yang baik. Gunakan kata-kata yang tepat ketika Moms berbicara dan menekankan kata-kata atau suara yang sulit ia ucapkan.
Selain itu Moms juga bisa melakukakan senam lidah sesering mungkin, agar si Kecil terbiasa dengan huruf-huruf tertentu yang belum bisa ia ucapkan. Fokus pada apa yang dikatakan si Kecil seolah Moms mengerti apa yang ia katakan. Jika tidak, dia mungkin frustrasi dan ragu-ragu untuk berbicara jika dia merasa dia tidak berbicara dengan benar. Moms juga bisa berkonsultasi dengan ahli patologi wicara dan bahasa.
Lisping
Si Kecil mungkin cadel atau mengucapkan suara seperti th. "Saya minum susu" menjadi "Thaya minum thuthu." Meskipun suara biasanya dihasilkan dengan lidah di belakang gigi atas, seorang anak yang mengalami lisp akan mendorong lidahnya keluar saat mengucapkan huruf s.
ADVERTISEMENT
Jika suara si Kecil seperti ini, Moms jangan khawatir. Banyak anak-anak cadel saat mereka belajar berbicara, dan sebagian besar akan mengatakan dengan benar saat usianya 7 tahun. Namun, sebaiknya Moms melakukan konsultasi dengan ahli patologi bahasa dan bicara pada usia sekitar 5 tahun sebelum cadel menjadi terlalu kebiasaan. Terutama jika si Kecil sulit memahami dan memiliki kesalahan bunyi pada kata-kata yang lainnya.
Apa yang dapat Moms lakukan?
Selalu ucapkan kata dengan benar dalam setiap ucapan Moms. Juga pastikan si Kecil dapat bernafas dengan nyaman, dan obati masalah alergi, dingin, atau sinus sehingga si Kecil dapat bernafas melalui hidungnya dan bibirnya. Postur pernafasan terbuka menyebabkan lidah menjadi rata dan menonjol. Hidung yang tersumbat sering menjadi penyebabnya, jadi masalah pernafasan Moms juga harus perhatikan.
ADVERTISEMENT
Beberapa orangtua mungkin khawatir bahwa menggunakan sippy cup (training cup) akan menyebabkan cadel atau membuat cadel lebih buruk, tetapi bukan itu masalahnya. Diane Paul, direktur masalah klinis bagian patologi berbicara dari American Speech-Language-Hearing Association, mengatakan, "Orangtua tidak perlu khawatir. Tidak ada penelitian yang menunjukkan hubungan antara penggunaan sippy cup dengan perkembangan motorik oral atau masalah bicara"
Ekspresi bahasa
Adalah kondisi jika si Kecil berusaha untuk mengeluarkan kalimat, tetapi dia tidak bisa. Anak-anak berusia 2 dan 3 tahun biasanya mengalami kesulitan dengan kemampuan berbicara dan bahasa mereka. Kadang-kadang si Kecil begitu bersemangat untuk berkomunikasi dengan Moms, dia mungkin berbicara gagap ketika Moms tidak memahaminya.
Pada usia 4 tahun, pikiran si Kecil akan mulai mengalir dalam bentuk kalimat lengkap dengan usaha yang dikeluarkan jauh lebih sedikit daripada yang dibutuhkan saat setahun sebelumnya. Pada titik ini, si Kecil biasanya tidak perlu berhenti untuk memikirkan apa yang harus dikatakan atau bagaimana mengatakannya.
ADVERTISEMENT
Apa yang dapat Moms lakukan?
Untuk membantu si Kecil mengubah pikirannya menjadi kalimat, biarkan dia tahu bagaimana kalimat-kalimat itu tersusun dengan seharusnya.
Gagap
Ini merupakan hal yang biasa bagi si Kecil untuk melewati fase gagap, terutama ketika dia dalam periode pertumbuhan yang begitu cepat dalam kemampuannya untuk mengekspresikan dirinya. Tetapi kebanyakan anak-anak di usia ini akan mengalami gagap yang terlalu lama. Pada usia ini mereka gagap, karena kemungkinan ragu atau mengulang kata-kata dengan utuh.
Masalahnya terjadi ketika kemampuan otaknya lebih besar daripada ketangkasan verbalnya. Kadang-kadang dia begitu bersemangat untuk memberi tahu Anda apa yang ada di pikirannya, atau dia sangat lelah, marah, atau kesal bahwa dia tidak bisa mengeluarkan kata-katanya dengan mudah. Atau dia mungkin belum menguasai proses belajar bahasa.
ADVERTISEMENT
Apa yang dapat Moms lakukan?
Bagaimana Moms menanggapi seorang anak yang gagap adalah penting. Jaga agar suara Moms rileks dan bicara dengan kecepatan yang lambat. Jangan minta dia untuk memperlambat cukup bicaralah perlahan-lahan sendiri dan dia akan mengikutinya. Pertahankan kontak mata, tersenyum, dan bersabarlah.
Jika Moms berpaling dan bertindak terburu-buru, si Kecil akan merasa tertekan untuk mengatakannya, dan ini dapat memperburuknya. Jika Moms terlihat frustrasi, si Kecil akan mengetahui hal ini dan menjadi canggung atau malu untuk berbicara lagi.
Jika kegagapannya memburuk ke titik di mana dia menegangkan rahangnya atau meringis dalam upaya untuk mengeluarkan kata-kata, atau jika dia mengulangi bunyi dalam kata-kata tertentu (daripada mengulangi seluruh kata), segera berkonsultasi dengan dokternya atau ahli patologi.
ADVERTISEMENT
Apraxia
Child apraxia of speech (CAS) adalah gangguan sistem saraf yang mempengaruhi kemampuan seorang anak untuk mengatakan bunyi, suku kata, dan kata-kata. Ini bukan karena kelemahan otot atau kelumpuhan, tetapi itu terjadi karena otak mengalami kesulitan berkomunikasi dengan bagian-bagian tubuh yang diperlukan untuk menghasilkan suatu ucapan.
Ciri-ciri si Kecil mengalami CAS
Dia mungkin salah mengucapkan vokal dalam kata-kata, seperti "sut" untuk "sat."
Dia mungkin mengucapkan suara sederhana dengan benar dan salah mengucapkannya di lain waktu.
Dia mungkin tampak gagap ketika dia mencoba untuk mengoordinasikan bibir, lidah, atau rahangnya untuk menghasilkan suara.
Dia mungkin menggantikan suara yang sulit, dan membuat kesalahan suara vokal dan konsonan yang membuat perkataannya sulit dimengerti.
Dia mungkin memiliki masalah dengan frasa yang lebih panjang daripada yang pendek.
ADVERTISEMENT
Nada, kualitas vokal, kecepatan berbicara, dan kenyaringannya mungkin tidak terdengar benar.
Pemahamannya tentang bahasa mungkin lebih baik daripada kemampuannya untuk memperlihatkan bahasanya.
Anak-anak yang lebih muda dari 3 tahun jarang didiagnosis dengan CAS, tetapi jika Moms sangat khawatir tentang si Kecil saat berusia 2 tahun, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan ahli patologi wicara-bahasa.
Jika si Kecil menunjukkan tanda-tanda CAS pada usia 3 atau 4 tahun, penting untuk mencari bantuan profesional dari ahli patologi wicara-bahasa segera. Anak-anak yang memiliki CAS biasanya membutuhkan terapi intensif pada usia muda untuk membantu mereka.
Apa yang dapat Moms lakukan?
Moms dapat membantu si Kecil dengan berbicara perlahan, memberi waktu pada si Kecil untuk merespon, dan mengikuti rekomendasi ahli bahasa dan bicara di rumah.
ADVERTISEMENT
Kadang-kadang masalah bicara ringan menghilang ketika si Kecil menjadi lebih mahir dalam berbicara, tetapi beberapa masalah membutuhkan perhatian profesional. Aksen atau dialek bukan merupakan gangguan perkembanngan bahasa dan bicara si Kecil.
Ciri-ciri yang mengharuskan untuk mencari bantuan dari dokter maupun ahli adalah
Pada usia 2 tahun, si Kecil jarang mencoba untuk berbicara atau meniru yang lain, tidak bereaksi ketika Moms memanggil namanya, atau tampaknya tidak tertarik untuk berbicara.
Pada akhir tahun kedua si Kecil, ia masih mengatakan hanya satu kata, bukan kalimat yang terdiri dari dua sampai empat kata, menggunakan kata-kata baru satu kali dan kemudian tidak sering mengulanginya, atau tidak menanyakan atau menjawab pertanyaan sederhana.
Si Kecil sering berhenti ketika berbicara, terus-menerus berusaha untuk mengeluarkan kata-kata, atau menyerah dan mengatakan "tidak apa-apa".
ADVERTISEMENT
Si Kecil ngiler ketika ia salah mengucapkan kata-kata. (Ini mungkin menunjukkan masalah fisik yang memerlukan perhatian medis.)
Si Kecil memiliki riwayat infeksi telinga bersamaan dengan masalah pengucapan. (Ini mungkin menunjukkan beberapa gangguan pendengaran, dan si Kecil perlu menemui audiolog.)
Semoga bermanfaat.
By: Silvia Rahmawati