Konten dari Pengguna

Melahirkan Secara C-section

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
30 Juli 2019 22:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Melahirkan Secara C-section

ADVERTISEMENT
Hai moms, aku mau berbagi pengalaman tentang melahirkan secara C-section. Seperti yang moms tau C-section atau bedah sesar adalah proses persalinan yang dilakukan untuk mengeluarkan bayi melalui irisan di perut dan rahim ibu. Hal ini bisa terjadi karena persalinan normal melalui vagina tidak memungkinkan.Kamis, 20 Desember 2018, jam 05.00 WIB, aku ngerasain pengen BAK, buru-buru ke toilet karna ga bisa ditahan, pas BAK keluar gumpalan seperti slime warnanya merah muda dan aku juga ngerasain ada cairan yang keluar dari vagina secara terus menerus ga berhenti.Setelah yakin tanda-tanda tersebut adalah tanda-tanda melahirkan. Kami memutuskan ke Rumah Sakit, sampai UGD di cek suster dengan memasukkan jari tangan ke vagina, tujuannya untuk memeriksa kapan waktu yang pas untuk melahirkan. Setelah itu di cek juga pakai kertas lakmus, ketuban emang udah pecah tapi blm ada pembukaan, kepala debay udah masuk panggul tapi belum turun dan aku ga merasakan kontraksi apapun. Aku dipasang infus untuk mengganti air ketuban yang pecah tadi.Aku telfon suami, kebetulan kita LDM, kasih kabarnya setenang mungkin biar suami ga panik tapi tetep aja dia panik.Jam 07.00 WIB, aku telfon Ibu mertua, kabarin kalau mau lahiran dan di pindahin ke ruang persalinan, di ruang persalinan aku masih harus nunggu sambil tes NST (Nonstress Test) fungsinya untuk mengetahui perkembangan bayi.Jam 10.00 WIB, dokter datang ngecek udah pembukaan apa belum dan ternyata belum, malah ga ada pembukaan sama sekali, kepala debay juga masih jauh dari jalan lahir.Akhirnya dokter ngobrol sama Aku, Mama dan Ibu mertua, ngasih tau tentang keadaanku, kalau mau lahir normal harus nunggu sambil induksi tapi di lihat dari kasusku dengan ketuban yang sudah pecah duluan, kepala debay yang masih jauh dari jalan lahir dan waktu USG terakhir ada lilitan tali pusar akhirnya kami memutuskan untuk C-section dengan persetujuan suamiku. Setelah itu di pindah lagi ke kamar inap, aku disuntik lewat infus untuk pematangan paru debay yang efek sampingnya panas atau gatal di sekitar vagina.Jam 13.00 WIB, sebelum masuk ruang operasi kami berdoa demi keselamatanku dan bayiku, deg-degan banget karna ini kali pertama melahirkan dan harus tindakan. Baju dan semua perhiasan di lepas, kepalaku dipakein hair cap, hidung dipasang oksigen, lengan dipasang tensi.Dokter anestesi datang, menjelaskan apa yang akan beliau lakukan yaitu anestesi spinal, akan terasa kebas pada bagian pinggang sampai ujung kaki tapi aku tetep terjaga selama operasi. Aku di minta miring dan menekuk lutut ke arah dada karna posisi ini akan membuka ruas-ruas tulang belakang untuk menyuntik obat bius. Suntikan pertama ga berhasil karena aku terlalu tegang, aku di minta rileks dan suntikan yang kedua akhirnya berhasil. Kaki di sentuh masih bisa merasakan, di sentuh lagi agak kebas, sentuhan ketiga udah kebas ga terasa apa-apa. Setelah itu giliran dokter bedah yang beraksi, aku ga bisa lihat proses pembedahan karna ada penutup di bagian perut.Jam 13.55 WIB, terdengar suara tangisan malaikat kecil yang membuatku ikut menangis dan mengucap syukur. Telah lahir seorang anak laki- laki kesayangan yang kami beri nama Arkana Louvin Wahyutama, BB 3310 gr, PB 52 cm.Untuk para calon Ibu, entah memilih melahirkan secara normal ataupun sesar sama aja, sama-sama sakitnya. Biarkan debaynya sendiri yang memilih ingin lahir secara normal atau sesar. Karna semua itu tidak mengurangi apapun, moms tetap menjadi seorang Ibu.
ADVERTISEMENT