Konten dari Pengguna

Membangkang Bukan karena Bandel, tetapi Memasuki Fase Terrible Two

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
25 November 2019 19:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Membangkang Bukan karena Bandel, tetapi Memasuki Fase Terrible Two

Membangkang Bukan karena Bandel, tetapi Memasuki Fase Terrible Two
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Beberapa minggu lalu mama sering dibuat pusing oleh tingkahnya Zavi yang susah sekali diatur. Kadang tantrum gak jelas, minta sesuatu selalu di awali dengan marah teriak - teriak dan nangis yang berujung ga tau kemauanya apa. Terkadang mama juga udah coba buat menuruti kemaunya tapi anaknya menolak, jika di abaikan juga akan teriak - teriak dan nangis. Di kasih tahu juga kadang di abaikan, kadang membangkang dan makin menjadi - jadi juga. Pusing dan bingung juga mama.. what happen... ?? ini anak kenapa bertingkah sampe bikin kesel sih, maunya apa coba? Pernah ga moms disini yang mengalami seperti saya? Yapppss... pasti 90% moms disini pernah mengalami seperti saya. Jangan panik ya moms dan jangan berpikir kalau si kecil ini bandel.
ADVERTISEMENT
Tahu ga moms, ternyata kejadian ini termasuk dalam masa pertumbuhan si kecil yang di sebut dengan FASE TERRIBLE TWO. Dan bener aja, fase ini terjadi rata - rata pada usia anak 2 tahun dimana usia Zavi saat sekarang ini memasuki 2 tahun, sebenarnya tidak hanya 2 tahun juga yang menjadi patokanya sebelumnya juga pernah tantrum, tapi yang sangat parah disaat Zavi usia 2 tahun sekarang ini.
Saya baru tahu tentang fase terrible two ini dari suatu forum dan akhirnya mencoba mencari tahu tentang fase ini. Dari yang saya baca FASE TERRIBLE TWO adalah fase dimana anak mulai banyak tingkah, suka membangkang dan susah untuk diatur, karena pada fase ini anak mulai banyak keinginan tapi belum mampu untuk mengendalikan pikiran dan perasaanya. Jadi kebanyakan cara untuk mengungkapannya dengan cara tantrum.Dari pengalaman saya beberapa waktu lalu, saya mau sharing nih moms cara saya mengahadapi Zavi yang sedang dalam fase terrible two ini:• CONTROL EMOSINahhh... ini nih yang menjadi ujian terbesar mama, bener gak moms??? Mama sering kali lose control buat nahan emosi karena keburu geregetan sama tingkah laku si kecil. Justru semakin emosi anak akan semakin menjadi-jadi dan menguji batas kesabran kita.
• HINDARI KATA " JANGAN " Semakin kita bilang "jangan" anak akan semakin melakukan hal - hal yang kita larang. Kata "jangan "bisa di ibaratkan dengan kata suruhan atau kata pengingat. Contohnya nih kita sendiri orang dewasa kalau dilarang "Jangan memikirkan bola bewarna merah" tanpa kita sadari kita sudah membayangkan bola warna merah tersebut padahal sudah di katakan JANGAN. Nahhh.. sama halnya dengan si kecil jika kita larang, baiknya kita alihkan dengan kata yang lain misalnya "jangan lari - lari" di ubah dengan kata "pelan - pelan ya jalanya nak, nanti jatuh sakit "anak akan berfikir kalau jatuh itu sakit maka jalan perlahan - lahan.• DISTRAKSISalah satu cara bisa dengan mengalihkan perhatian si kecil moms.. ketika Zavi mulai tantrum saya coba untuk memberikan pilihan kegiatan yang dia sukai. Misalnya menggambar, Zavi lagi senang - senangnya main spidol coret-coret. Saat tantrum hal tersebut saya jadikan pilihan untuk mengalihkan perhatianya, dan akhirnya dia lupa dengan tingkahnya tadi.• TEGAS & KONSISTENjika dari awal kita sudah menerapkan aturan, maka moms tetap tegas dan konsisten dengan aturan yang dibuat ya moms. Sekali tidak tetap tidak.. jangan sampai luluh dengan tangisanya. Beri pemahaman pada si kecil supaya si kecil paham dengan dia menangis tidak akan membuatnya bebas dari segala aturan. Memang menghadapi si kecil yang memasuki fase terrible two ini tidak mudah ya moms, butuh extra kesabaran dan ketenangan. Yang terpenting kosistensi di dalam lingkungan juga harus membantu, Macam saya yang masih tinggal sama orang tua jadi kita juga kasih pemahaman sama keluarga juga. Contohnya hal kecil aja, ketika anak udah tantrum minta makan es cream, mama udah larang terkadang neneknya yang malah ngasih dengan alasan kasihan nangis terus. Jangan ya moms, disini kosistensi yang saya maksud dan harus berlaku untuk siapapun yang ada dilingkungan si kecil. Langkah yang baik akan berdampak baik juga untuk ke depanya. Itulah beberapa cara dari pengalaman saya, semoga membantu mommies yang sedang bingung mengahadapi si kecil dalam memasuki fase Terrible two ya moms.
ADVERTISEMENT