Konten dari Pengguna

Membesarkan Anak Multilingual

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
4 November 2018 10:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Membesarkan Anak Multilingual
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Apakah Moms pernah mendengar orang-orang mengatakan bahwa tidak disarankan untuk memperkenalkan anak kepada lebih dari satu bahasa sejak lahir? Beberapa bahkan berpikir bahwa hal tersebut dapat berdampak buruk bagi perkembangan bicara anak.
ADVERTISEMENT
Saya sendiri mengalaminya. Ketika orang-orang mendengar saya bicara bahasa Mandarin dengan anak saya, mereka langsung memberikan banyak opini dan menasihati saya bahwa lebih baik bicara bahasa Indonesia, karena dia akan jadi bingung bahasa. Padahal banyak penelitian sudah membuktikan, memperkenalkan anak lebih dari dua bahasa semenjak dini dapat membantu perkembangan otak, bahasa dan sosial secara optimal. Karena itu, saya ingin sharing cara yang bisa Moms & Dads lakukan ketika mengenalkan dua bahasa kepada anak.
Cara Mengenalkan Dua Bahasa kepada Anak
Berkomunikasilah dengan anak sedini mungkin. Semenjak Wyndon masih di dalam perut, saya berkomunikasi dengannya dalam bahasa Mandarin. Saya ajak bicara, bernyanyi, berdoa dan bercerita.
Saat bayi berceloteh, beri respons dengan kalimat yang baik, bukan dengan bahasa bayi. Karena walaupun saat itu bayi kita belum bisa bicara, namun dia sudah bisa memproses struktur dan arti bahasa. Saat anak sudah belajar bicara, dia sudah memahami perbedaan beberapa bahasa yang orang tua gunakan.
ADVERTISEMENT
Bernyanyi, membaca, dan bermain menggunakan bahasa yang ingin diajarkan. Moms & Dads  harus 'cerewet' berbicara dengan anak, bernyanyi bersama, membaca buku keras-keras, perkenalkan kosakata dengan ekspresi dan nada yang menyenangkan.
Orang tua berbicara dengan dua bahasa yang berbeda. Usahakan untuk konsisten berbicara dengan anak dalam bahasa masing-masing. Contohnya saya bicara dengan bahasa Mandarin, papa Wyndon bicara dengan bahasa Inggris.
Konsisten. Terus gunakan agar tidak lupa. Setelah terekspos pada beberapa bahasa berkali-kali, anak otomatis menyerapnya tanpa disadari.
Semoga bermanfaat.
By: Sephyani utomo