Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
Konten dari Pengguna
Meminimalisir Dampak Negatif Gadget pada Anak
24 Juni 2019 13:55 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Berbicara tentang penggunaan gadget kepada anak, pasti ada orang tua yang pro dan kontra terhadap topik ini. Saya mungkin lebih condong ke pihak pro, selama pemakaian gadget tersebut saya kontrol sehingga anak saya tidak ketergantungan terhadap gadget. Ini tips-tips saya untuk orang tua yang mau mengenalkan gadget kepada anak dari usia dini.
ADVERTISEMENT
Saya mulai mengenalkan gadget ke anak saya tidak langsung eye-to-eye. Lebih kepada pengenalan suara atau musik yang aman untuk bayi, seperti lullaby, lagu anak, classic music for baby. Gadget pun diletakkan agak jauh dari anak di tempat yang jauh dari jangkauan dia. Biasanya kurang dari 15 menit, anak saya mulai agak bosan dan saya stop lagunya dan mengajak dia beraktivitas lainnya.
Setelah anak saya berumur 8 bulan, baru saya memperkenalkan gadget secara eye-to-eye. Ini berarti dia bisa menonton di gadget. Konten dan durasi tontonan pasti tetap saya atur. Biasanya saya suka memutar Youtube channel Cocomelon untuk mengajarkan beberapa lagu anak yang terkenal. Waktu anak boleh menonton adalah pas waktu makan. Durasi pun kira-kira 10-20 menit. Gadget saya letakkan pas eye-level anak saya dan jauh dari jangkauan tangannya. Hal ini saya lakukan supaya jarak antara mata dan gadget tidak terlalu dekat dan tangannya tidak bisa mengambil gadget supaya dapat nonton lebih dekat.
ADVERTISEMENT
Sekarang, pada umur 11 bulan, konten tontonan anak pun saya lebih arahkan untuk belajar alphabet A-Z dan angka 1 -10. Menurut saya apabila belajar dengan visual dan sounding, pasti anak akan lebih cepat mengerti dan hapal. Anak juga saya izinkan untuk bervideo call dengan nenek dan kakeknya sebentar saja. Biasanya, dia tidak betah untuk duduk diam2 bervideo call dan mulai bermain sendiri.
Tentunya ada beberapa kali pada saat saya menghentikan pemakaian gadget, anak saya protes dan mulai merengek. Akan tetapi saya selalu memberi pengertian dan menjelaskan kepadanya bahwa pemakaian gadget hanya boleh sebentar saja dan apabila waktunya sudah habis, maka gadget akan dimatikan dan saya simpan, jadi dia tidak boleh merengek atau menangis, karena perilaku tersebut tidak akan mempengaruhi keputusan saya. Saya yakin anak-anak akan mengerti dan menghargai keputusan orangtuanya, apabila orangtuanya menerapkan peraturan tersebut secara disiplin dan diulang-ulang.
ADVERTISEMENT
Tentunya ibu dan bapaknya harus kompak dalam menerapkan peraturan memakai gadget, jangan ada satu pihak lebih tidak tega, kemudian mengizinkan pemakaian gadget di luar batas waktu yang telah ditentukan.
Saya dan pasangan saya tetap sebisa mungkin mengajak anak beraktivitas yang tidak memerlukan gadget, yang bisa membuat anak aktif dan mengeluarkan banyak tenaga supaya dia bisa tidur lebih nyenyak dan berat badannya terkontrol.
Akhir kata, orang tua memegang andil besar dalam mengkontrol pemakaian gadget kepada anak. Bapak dan ibu harus pintar-pintar memilah konten apa di internet yang bisa ditonton anak dan durasi memakai gadget.