Menciptakan Bonding Ibu dan Anak dengan Cara yang Menyenangkan

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
5 Juli 2018 18:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Menciptakan Bonding Ibu dan Anak dengan Cara yang Menyenangkan
zoom-in-whitePerbesar
Menciptakan Bonding Ibu dan Anak dengan Cara yang Menyenangkan (1)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ikatan batin atau yang lebih kita kenal dengan istilah "Bonding" pada dasarnya sudah mulai terbentuk sejak si Kecil berada dalam kandungan Moms. Bonding atau ikatan yang kuat antara ibu dan anak dapat memberikan rasa aman, kasih sayang, perasaan bahagia dan saling mencintai, serta menimbulkan kehangatan dalam keluarga. Ikatan ini akan semakin kuat seiring dengan kontak fisik dan psikis yang Moms berikan kepada si Kecil melalui berbagai proses dan tahapan yang cukup panjang. Para ilmuwan meyakini bahwa bonding yang kuat antara anak dengan orangtuanya, menjadi contoh pertama bagi sang anak dalam menciptakan hubungan yang sehat di masa depan. Bonding juga mampu melahirkan perasaan aman dan membentuk kepercayaan diri bagi si Kecil. Bahkan beberapa riset menunjukkan bagaimana reaksi orangtua terhadap bentuk aksi yang dilakukan si anak akan sangat memengaruhi perkembangan kognitif dan sosialnya.
ADVERTISEMENT
Ketika si Kecil lahir ke dunia, pertanda bahwa ia sudah siap berinteraksi dengan orangtuanya, khususnya ibunya. Namun sebaliknya, Moms membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan kehadiran si Kecil hingga pola hidup yang baru terbentuk. Proses ini dapat berjalan cepat atau lambat, tergantung dari kesiapan fisik dan mental Anda. Bagi beberapa Moms yang mengalami sindrom "baby blues" atau bahkan "post-partum depression," tentu saja membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyesuaikan diri hingga bonding dapat terbentuk. Hal ini wajar, karena pada dasarnya manusia tidak serta merta bisa menerima perubahan, terutama hal yang berkaitan dengan dirinya dan lingkungan di sekitarnya. Namun, yang perlu diperhatikan adalah menghindari sikap acuh atau mengabaikan, terutama pada waktu si Kecil menangis, khususnya bagi batita. Pahamilah bahwa ini merupakan satu-satunya cara bagi bayi untuk berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Bagaimana cara menginisiasi bonding dengan si Kecil dan sejak kapan harus dilakukan? Beberapa poin berikut dapat menjadi acuan bagi Moms dalam membangun bonding yang kuat antara Moms dan si Kecil dengan cara yang menyenangkan:
1. Mulailah sejak si Kecil masih berada di dalam kandungan 
Saat hamil, segala sesuatu yang Moms lakukan dan terjadi pada diri Anda (pola makan, tingkat stres, dan kesehatan) akan sangat memengaruhi si calon bayi. Oleh sebab itu, masa kehamilan merupakan masa yang paling tepat bagi Moms untuk mulai membangun hubungan yang kuat dengan si Kecil. Perhatikan dan cobalah belajar memaknai arti tendangan dan gerakan si calon bayi dan berikan respon dengan memberikan sentuhan balik sambil mengajak ia bercanda/tertawa, serta ajaklah ia bicara/bercerita. Moms juga bisa menstimulasinya dengan membacakan buku atau memperdengarkan alunan musik lembut kepada calon bayi.
ADVERTISEMENT
2. Menyusui 
Menyusui merupakan kegiatan yang paling ideal untuk menciptakan bonding awal pada bayi pasca melahirkan. Selain bersentuhan kulit secara langsung, Moms juga dapat merasakan sensasi bahagia dan melatih diri untuk memahami si Kecil melalui kontak mata dengannya. Perhatikankanlah ekspresi wajah dan bahasa tubuhnya secara seksama, tataplah matanya dan mulailah ajak ia bicara. Dengan begitu, Moms akan memahami pada posisi menyusui seperti apa ia merasa nyaman. Bagi Moms yang tidak bisa menyusui secara langsung, berikanlah lebih banyak kontak fisik pada si Kecil serta ajaklah ia berkomunikasi pada saat Moms memberikan susu melalui media botol susu. Moms juga bisa bersenandung lembut untuk membuat situasi menyusui si Kecil terasa lebih menyenangkan.
ADVERTISEMENT
3. Menyentuh kulit si Kecil (skin-to-skin) 
Letakkan si Kecil di atas dada Moms sehingga terjadi kontak skin-to-skin. Cara ini selain ampuh untuk menciptakan bonding, juga membantu merangsang perkembangan panca indera si Kecil. Bagi Moms yang menyusui secara langsung (direct breast-feeding), hal ini dapat dilakukan bersamaan pada waktu menyusui. Sembari melakukan kegiatan ini, Moms bisa membelai lembut bagian kepala dan wajah si Kecil, serta memeluk dan saling mencium aroma tubuh masing-masing. Aroma tubuh Moms diyakini dapat memberikan efek menenangkan bagi bayi. Menyentuh kulit si Kecil juga dapat dilakukan pada saat Moms memandikannya atau bermain dengannya. Moms juga bisa mempelajari teknik memijat bayi untuk memberikan sentuhan terbaik bagi si Kecil. Selain memberikan efek rileks, pijat juga akan membantu merangsang organ tubuhnya agar berkembang lebih aktif. Melalui sentuhan hangat dan lembut tangan Moms, ikatan yang terbentuk antara Moms dan si Kecil akan semakin kuat.
ADVERTISEMENT
4. Berikan perhatian penuh pada setiap respon si Kecil
Dengan memerhatikan setiap ekspresi wajah dan reaksinya, Moms akan menjadi ahli dalam mengetahui apa yang ia sukai dan tidak, apakah nada bicara Moms membuatnya nyaman, atau pada kondisi apa si Kecil merasa tidak nyaman (misalnya berada di tempat dengan cahaya yang terlalu terang/redup, udara yang terlalu dingin/panas, makanan yang terlalu manis/asin, dan sebagainya). Moms bisa mulai mengeksplor lebih dalam mengenai hal-hal yang disukai dan yang tidak ia sukai. Beritahukan juga pada si Kecil mengenai apa yang Moms sukai dan tidak.
5. Mulailah mencatat rutinitas kegiatannya sehari-hari dan perhatikan bahasa tubuhnya 
Secara alamiah, bayi memiliki insting yang kuat terhadap apa yang sedang ia rasakan (apakah ia sedang lapar, mengantuk, lelah, ingin diajak bermain, dan lain-lain). Hanya saja ia belum bisa mengungkapkan apa yang ia rasakan secara verbal. Ada baiknya jika Moms membuat catatan khusus mengenai rutinitas kegiatan harian si Kecil (setiap berapa jam sekali ia lapar, frekuensi ia tidur dalam sehari dan berapa lama waktunya, serta berapa jam batas maksimal ia bermain). Perhatikan juga bahasa tubuhnya ya Moms, apakah si Kecil kelelahan, sedang ingin bermain, mengantuk, lapar, atau bahkan ada yang sedang tidak beres dengan kondisi badannya. Misalnya saja ketika ia lelah/mengantuk, ia akan mulai rewel dan mengucek matanya, ketika merasa lapar ia akan memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya, dan lain sebagainya. Dengan cara ini Moms akan mengetahui seperti apa pola hidup si Kecil yang terbentuk dan belajar bagaimana cara menyesuaikannya dengan pola hidup Moms yang biasanya.
ADVERTISEMENT
6. Jadilah sahabatnya
Luangkan waktu Moms sebanyak mungkin dengan si Kecil. Namun yang perlu diingat adalah bukan hanya kuantitasnya saja yang harus Moms perhatikan ya, ciptakan juga waktu yang berkualitas bagi si kecil. Moms bisa mengajaknya bermain, membacakannya buku, menyanyikan lagu, mengajaknya bercerita/berbicara, bahkan berdansa. Lakukan hal-hal positif yang juga dapat menstimulasi tumbuh kembang si Kecil, jangan hanya berada di sampingnya tetapi Moms malah sibuk sendiri dengan gadget/pekerjaan. Jadilah sahabat terbaik baginya dengan selalu bersikap responsif pada setiap tangisannya, bahkan meskipun Moms tidak mengerti apa yang diinginkannya. Dengan begitu, si Kecil akan menjadikan Moms orang yang paling ia percayai.
7. Berada di dekatnya sesaat sebelum ia tidur dan ketika ia bangun
ADVERTISEMENT
Bacakan dongeng sebelum tidur atau susui si Kecil sambil membelai lembut kepalanya dan menyalakan lagu pengantar tidur favoritnya merupakan salah satu cara yang efektif untuk membangung bonding dengan si Kecil. Tidurlah satu ruangan dengannya, meski dalam ranjang yang terpisah. Hal ini akan membuat ia tetap merasa dekat dan aman. Usahakan Moms juga berada di dekatnya, serta berikan ia pelukan dan ciuman hangat ketika ia terbangun dari tidurnya. 
8. Sering menggendong si Kecil
Bayi yang lebih sering digendong akan memiliki bonding yang lebih erat dengan ibunya dibandingkan dengan bayi yang lebih sering dibaringkan di stroller/bouncer. Menggendong bayi memberikan banyak sekali manfaat, baik bagi si Kecil maupun bagi Moms. Tidak perlu khawatir soal mitos "bau tangan" ya Moms, karena menggendong si kecil dengan sigap (terutama sebagai bentuk respon ketika ia menangis), justru akan memberikan rasa nyaman dan meningkatkan "basic trust" si Kecil pada Moms. Anda bisa mengatur posisi si Kecil menghadap wajah Moms dan dekat dengan jantung sehingga ia bisa mendengar detak jantung Anda. Hal ini akan meningkatkan hormon 'cinta,' sehingga ikatan antara Moms dan si Kecil akan semakin erat. Namun yang perlu diingat, pastikan Moms tidak menggendong dalam kondisi panik ya, sebab bayi memiliki kemampuan untuk mengenali perasaan orang di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
9. Pamit terlebih dahulu sebelum meninggalkan si Kecil
Biasakan untuk pamit pada si Kecil lebih dulu sebelum menjawab telepon, menitipkannya sementara kepada pengasuh, atau untuk sekedar ke kamar mandi. Beritahu si Kecil apa yang akan Moms lakukan, dan segeralah kembali sesaat setelah aktifitas yang Moms lakukan selesai. Dengan demikian, ia akan merasa tenang dan percaya bahwa Moms tidak akan meninggalkannya begitu saja.
Semoga bermanfaat.
By: Iswatun Hasanah.