Mengapa Bayi Haid dan Payudaranya Besar?

Ilustrasi bayi baru lahir. (Foto: Thinkstock)

Ketika pulang dari rumah sakit setelah melahirkan, saya memandikan anak saya. Saat itu saya melihat bercak darah di popoknya, tidak hanya itu saja, baru saya sadari ternyata payudara anak saya juga besar seperti anak yang sedang mengalami pubertas, tidak seperti bayi pada umumnya. Saya pun memeriksakannya ke dokter spesialis anak (DSA).

Ternyata hal tersebut disebabkan karena hormon ibu yang terbawa oleh bayi. Ketika janin masih di dalam rahim, dia mendapatkan asupan makanan dan oksigen melalui darah ibu yang mengalir ke tubuhnya, sehingga dia pun akan terpapar berbagai senyawa di dalam darah ibu. Salah satunya adalah hormon, khususnya hormon estrogen.

Pada sebagian kasus, hal ini menyebabkan bayi mengeluarkan cairan lendir seperti bercak darah haid. Selain itu, hormon estrogen juga menyebabkan payudara bayi membesar. Jika bayi Moms mengalami hal ini, tidak perlu khawatir.

Berikut ini adalah yang perlu dilakukan untuk penanganan bayi mengeluarkan bercak darah:

- Bersihkan area genital bayi dengan lap hangat secara lembut agar tidak menjadi sarang bakteri ataupun jamur. 

Jangan lupa untuk selalu membersihkan vagina bayi dari arah depan ke belakang untuk mencegah infeksi.

Sedangkan untuk pembesaran payudara bayi, yang perlu Moms lakukan adalah:

- Jangan tekan atau pijat payudara bayi karena bisa menyebabkan infeksi di bawah kulit (abses).

- Gunakan pakaian berbahan katun agar kulit di daerah dada bayi tidak iritasi karena tergesek pakaian

Menurut pengalaman saya, bercak haid akan berangsur menghilang dalam minggu pertama kelahiran bayi, sedangkan payudara akan mengempis dalam waktu 3-4 minggu. Tapi pada umumnya, bercak haid dan payudara besar akan hilang dalam 2 bulan pertama. Namun bila bercak darah tidak kunjung berhenti, deras, dan mengeluarkan bau tidak sedap, sebaiknya konsultasi ke DSA ya, Moms.

Semoga bermanfaat.

By: Joana Rismadhanty