Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengatasi Kecemburuan Dalam Membesarkan Anak Kembar
7 Mei 2018 15:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Saat ini Charlotte dan Charlene sudah memasuki dunia toddler, masa di mana saya dan suami sebagai orang tua ikut serta membangun karakter yang ada dalam diri mereka. Charlotte dan Charlene adalah dua karakter kepribadian yang berbeda. Masa ini bisa dibilang adalah tantangan untuk kami sebagai orang tua. Karena saya dan suami harus bisa sepakat dalam membentuk suatu pola membangun karakter diri Charlotte dan Charlene. Mereka sudah dapat mengenal orang-orang yang ada di sekitar mereka, sudah dapat berinteraksi dengan orang lain, dan sudah mengalami masa saling cemburu satu sama lain. Contohnya di saat saya dan suami sedang mengajak Charlotte dan Charlene bermain bersama, secara tiba-tiba salah satu di antara mereka kesal dan ingin bermain dengan saya atau suami saya saja, sedangkan yang lainnya tidak mau berbagi. Hal seperti ini adalah tantangan untuk kami, karena kami harus bersikap adil bagi mereka dan sesuai dengan pola pikir mereka.
ADVERTISEMENT
Beberapa kali kami mencoba cara-cara untuk mengajarkan mereka bahwa semua diperlakukan secara adil, tapi tidak berhasil. Sampai akhirnya menurut kami, ada satu cara yang bisa dikatakan berhasil. Berikut analisa - analisa yang kami dapatkan dan kami coba terapkan sebagai orangtua anak kembar :
Sebagai orang tua anak kembar, kami membuat pola pikir bahwa anak kembar tidak wajib atau tidak selalu merupakan satu kesatuan. Kami coba mengadakan observasi rutin kepada masing - masing Charlotte dan Charlene , tentang hal apa yang disukai dan tidak disukai. Kami juga menganalisa minat bakat mereka, dan kami coba arahkan ke aktifitas yang sesuai dengan minat bakat mereka, tapi dilakukan bersamaan. Hal ini sedikit banyak membuat mereka tidak merasa tersaingi.
ADVERTISEMENT
Di usia Charlotte dan Charlene masih belum mengerti dengan jelas apa yang dimaksud dengan arti kepemilikan benda. Hal ini sering membuat mereka rebutan benda atau barang. Saya sempat menerapkan cara dengan memberitahukan kepada Charlotte Charlene tentang barang mana yang dimiliki Charlotte, barang mana yang dimiliki Charlene atau barang mana yang harus dimainkan dengan saling berbagi. Akan tetapi cara ini kurang efektif. Akhirnya kami coba dengan menambahkan metode lainnya yaitu mengajarkan Charlotte dan Charlene untuk meminta izin kepada salah satu jika ingin meminjam benda tersebut. Hal ini perlu diterapkan secara konsisten karena bertujuan untuk mengajarkan mereka tentang sopan santun meminjam benda atau barang
Di saat saya sedang mengerjakan kegiatan rumah tangga di akhir minggu, biasanya saya meminta tolong kepada suami saya untuk meluangkan waktunya bermain dengan anak - anak. Di sini saya berkomunikasi kepada Charlotte & Charlene untuk bermain dengan ayahnya selama saya melakukan kegiatan rumah tangga dan akan kembali bermain sesudahnya. Tujuan saya mengkomunikasikan langsung kepada Charlotte & Charlene adalah supaya mereka tahu bahwa orangtuanya saling bekerja sama dalam mendidik mereka, sehingga tumbuh rasa percaya kepada orangtuanya dan merasa nyaman. Begitupun saya minta tolong kepada suami saya untuk ikut berkomunikasi kepada Charlotte Charlene untuk mau bermain dengannya.
ADVERTISEMENT
Di antara Charlotte & Charlene tentunya ada yang menjadi pihak yang memonopoli Mom atau Dad nya. Hal ini terkadang menunjukkan seolah-olah Dad hanya sayang kepada anak A, atau Mom hanya sayang kepada anak B. Hal ini cukup gampang-gampang susah untuk diterapkan juga pada kami. Kami harus mengontrol emosi serta tindakan kami agar tidak berlebihan menunjukkan rasa sayang kepada anak A di depan anak B atau sebaliknya. Biasanya kami coba dengan berjalan bersama secara berdampingan sembari mengajak mereka berkomunikasi. Tujuannya adalah supaya mereka merasa dilibatkan.
Semoga bermanfaat.
By: Gavrila Joanita