Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengatasi Saluran ASI yang Tersumbat
13 September 2018 18:20 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sudah menjadi rahasia umum ya Moms, bahwa salah satu kekhawatiran para ibu menyusui adalah penyumbatan saluran ASI. Sumbatannya dapat berupa Clogged Duct maupun Milk Blister. Yuk kita simak lebih lanjut, apa dan mengapa hal tersebut dapat terjadi.
ADVERTISEMENT
Produksi ASI sebenarnya berbanding lurus dengan kebutuhan yang dikeluarkan oleh payudara, bisa dengan cara menyusui langsung maupun dengan penggunaan pompa ASI. Jadi jangan khawatir ya, selama pengeluaran ASI rutin dan asupan cairan Moms juga terjaga, niscaya ASI akan tetap diproduksi. Dengan catatan Moms juga jangan stres dan mengonsumsi obat-obatan yang dapat mempengaruhi produksi ASI seperti salah satunya penggunaan pil KB yang bukan untuk laktasi.
Apa Penyebab ASI Tersumbat?
Kelenjar yang memproduksi ASI di dalam payudara ada beberapa buah. Posisinya melingkar di dalam payudara, masing-masing kelenjar memiliki saluran yang bermuara di puting dan bila disedot atau dipompa akan mengeluarkan ASI seperti shower.
Clogged Duct adalah kondisi di mana payudara terasa bengkak dan penuh, lalu terasa ada gumpalan bola-bola berisi ASI yang terperangkap di saluran ASI pada payudara. Gumpalan ini akan terasa bila kita meraba kulit payudara. Bila tidak segera dikeluarkan, maka gumpalan ASI tersebut akan menjadi solid dan padat, sulit untuk dikeluarkan. Apabila saat tersumbat, ASI tersebut terpapar bakteri dari puting, maka dapat menjadi infeksi yang diikuti dengan gejala demam, payudara ruam bahkan yang sangat parah bila puting sampai mengeluarkan cairan ASI bercampur nanah. Bila terjadi demam atau ruam, maka harus segera menghubungi dokter untuk tindakan lebih lanjut seperti yang terparah dengan tindak operasi. Namun jangan khawatir ya Moms, bila tidak ada gejala ruam atau demam walaupun gumpalan ASI mengeras dan menetap, ia akan menghilang perlahan setelah Moms berhenti menyusui.
ADVERTISEMENT

Bila clogged duct terjadi pada saluran ASI di dalam payudara, maka Milk Blister terjadi pada puting payudara.
Milk Blister ini adalah suatu kondisi di mana bekas ASI menyumbat pori-pori puting muara dari saluran kelenjar ASI. Hal ini disebabkan karena ada sisa ASI yang menyumbat atau kulit ari yang menutupi puting sehingga ada cairan ASI yang terperangkap di bawahnya tidak dapat keluar. Milk Blister ini sering kali menjadi penyebab clogged duct, karena tertutupnya saluran keluar pada puting sehingga walau disedot, cairan ASI tidak akan keluar.

Bagaimana Cara Mencegah dan Mengatasinya?
Seperti yang tadi diceritakan, kelenjar ASI selalu memproduksi sesuai jumlah yang dikeluarkan. Bila waktu menyusui atau memompa terlewat maupun saat Moms sedang dalam masa menyapih dan payudara menjadi bengkak, segera lakukan beberapa cara di bawah ini:
ADVERTISEMENT
Kompres payudara yang bengkak dengan air hangat.
Ambil minyak untuk pijat payudara, pijat perlahan dengan gerakan memutar ke arah puting jangan lupa bersihkan payudara dari minyak sebelum menyusui bayi ya.
Segera dipompa atau menyusui langsung.
Amati puting payudara bila terjadi milk blister, rendam puting dengan air hangat dicampur sedikit garam. Setelah kulit mengembang, gosok perlahan agar kulit ari terkelupas dan pori-pori puting bersih.
Konsumsi suplemen Lecithin yang terbuat dari kacang kedelai juga baik saat saluran ASI tersumbat karena sifat Lecithin yang membersihkan sumbatan tersebut. Namun hati-hati penggunaannya untuk bayi yang alergi kacang kacangan.
Bila terjadi demam dan ruam, segeralah ke klinik laktasi atau hubungi dokter.
ADVERTISEMENT
Semoga bermanfaat.
By: Selina Tjandradipura