Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mengatasi Sembelit pada Bayi
27 Agustus 2018 11:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sembelit pada bayi sering terjadi saat bayi mulai dikenalkan MPASI. Hal ini merupakan sesuatu hal yang wajar, karena ada peralihan organ yang signifikan terjadi pada pencernaan si Kecil, yang mulanya hanya menerima ASI namun sekarang mulai mengonsumsi MPASI.
ADVERTISEMENT
Tanda Bayi Mengalami Sembelit
Ketika dia tidak BAB dalam jangka waktu lama, Dr. Morton mengatakan bila bayi tidak mengeluarkan feses berwarna kuning terang (bukan cokelat gelap/hijau) sampai hari kelima, maka bisa jadi ada sesuatu yang salah dalam pencernaannya.
Hal ini biasanya terjadi saat bayi tidak memiliki asupan makanan yang cukup. Namun frekuensi BAB bukan satu-satunya indikasi sembelit pada bayi, gejala lainnya adalah apabila bayi mengalami kesulitan mengeluarkan feses, atau tekstur fesesnya keras.
BAB yang keras bisa meregangkan dinding anus, sehingga menyebabkan pendarahan, hal ini bisa dilihat dari sedikit noda darah yang menempel pada feses bayi.
Jika bayi membuat wajah seolah sedang mengejan, disertai dengan perut kaku dan sakit saat disentuh, bisa jadi tanda ada masalah dalam ususnya.
ADVERTISEMENT
Saat dia menolak untuk menyusu atau makan MPASI. Bila tidak ada kotoran yang bisa keluar dari perutnya, bayi akan merasa tidak nyaman dan tidak mau makan apapun.
Penyebab Bayi Sembelit
- Kurang ASI
- Terlalu banyak porsi makan
- Tekstur MPASI yang terlalu padat
- Kurang lemak
- Terlalu banyak serat tinggi di menunya, maka harus diimbangi dengan lemak dan protein hewani
- Kurang cairan
- Alergi terhadap makanan
Cara Mengatasi Sembelit
- Hentikan dulu menu MPASI-nya
- Beri jus pepaya dengan air putih
- Pijat ILU (I Love You) yaitu pijat di perut dengan bentuk ILU untuk merangsang mengeluarkan feses
- Lalu gerakan kaki bayi seperti mengayuh sepeda
ADVERTISEMENT
Lalu ketika si Kecil sudah BAB dengan normal lagi, maka Moms harus memberi makanan yang rendah karbohidrat. Selain itu, tekstur MPASI dibuat lebih encer lagi karena usus dan lambung si Kecil masih belum bisa menerima makanan yang terlalu padat dan kental.
Semoga bermanfaat.
By: Devi Lestari