Konten dari Pengguna

Mengenal Refleks Moro, Apakah Itu?

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
16 Mei 2018 14:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengenal Refleks Moro, Apakah Itu?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Namun, setelah saya cari tahu lebih detail, bukan begitu cara penanganannya. Umumnya bayi kagetan terjadi pada fase NREM ( Non Rapid Eye Movement ) dan akan menghilang ketika bayi bangun atau terjaga. Pada saat bayi terkejut, biasanya mereka akan mengeluarkan gerakan reflekks atau yang dikenal dengan refleks moro. Sehingga ketika bayi terkejut, misalnya karena suara berisik atau gerakan yang terjadi secara tiba-tiba,  bayi akan mengeluarkan refleks ini. 
ADVERTISEMENT
Beberapa kemungkinan yang menyebabkan bayi kaget :
Gangguan fungsi saraf
Membedong terlalu ketat
Stimulus sentuhan dan suara yang terus menerus
Koordinasi gerak tubuh bayi pada saat tidur belum maksimal
Bayi kagetan berbeda dengan kejang atau epilepsi, oleh karena itu untuk mengatasinya tidak perlu obat-obatan
Bangunkan pelan-pelan Biasanya bayi kagetan waktu tidur, dapat terjadi karena sistem sarafnya yang belum matang  membuat gerakan yang tidak terkoordinasi ketika tidur, sehingga membangunkannya pelan-pelan akan membuat kagetannya hilang.
Ajak Berjalan Gendong dan ajaklah Si Kecil berjalan dengan diajak berjalan gejala bayi kagetan akan hilang dengan sendiri
ADVERTISEMENT
Tenangkan bayi Berikan kenyamanan dengan cara membelai dada atau kepala bayi. Hal ini akan membuat bayi tenang dan meneruskan tidurnya
Pijat Pijat selembut mungkin dimulai dari kaki, tangan, dada lalu punggung bayi
Perhatikan Keadaan bayi Terutama pada saat ada suara keras atau bayi tidak nyaman karena dibedong atau baju yang terlalu ketat, rutin mengganti popok karena BAB dan BAK akan membuat bayi tidak nyaman
Walaupun kondisi ini tidak berbahaya, apabilan mengganggu atau membuat khawatir, lebih baik konsultasikan ke dokter.
Semoga bermanfaat.
By: Felicia Denisa