Konten dari Pengguna

Normalkah Bayi Demam Setelah Imunisasi DPT?

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
23 Juni 2018 9:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi anak demam  (Foto:  Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak demam (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Difteri adalah penyakit yang mengganggu selaput lendir juga tenggorokan dan disebabkan oleh bakteri jahat dan menimbulkan lapisan abu-abu di tenggorokan, serta membuat anak yang terkena penyakit ini sulit bernafas dan kehilangan nafsu makannya. Akibatnya akan fatal jika tidak cepat-cepat diobati, toksin yang bakteri hasilkan akan memyebabkan lumpuh hingga gagal jantung.
ADVERTISEMENT
Batuk rejan/pertussis, merupakan penyakit menyerang sistem pernapasan hingga menyebabkan batuk yang parah, kemungkinan akan terjadi penyakit parah lainnya seperti kerusakan otak, pneumonia, kejang, hingga kematian jika menyerang anak di bawah satu tahun.
Sedangkan tetanus adalah penyakit yang bisa menyebabkan kelumpuhan, kerusakan otot, dan kejang. Berbeda dengan kedua penyakit di atas, penyakit yang dihasilkan oleh bakteri jahat ini tidak menular.
Sementara itu, Vaksin DPT (Difteri, Pertussis, dan Tetanus) merupakan vaksin dasar yang wajib diberikan untuk balita Anda. Namun, sebaiknya sebelum melakukan berbagai imunisasi, Anda perlu mengetahui hal-hal seputar informasi pemberian imunisasi juga efek sampingnya.
Imunisasi DPT
Diberikan sebanyak 5 kali pada anak, saat sudah berusia 2 bulan hingga 6 tahun, pemberian pertama dilakukan saat usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan. Dan yang ke 4 dilakukan pada usia bayi anda 18 bulan, dan usia 5 tahun untuk yang terakhir. Dosis yang diberikannya pun 1x suntik untuk setiap jadwal imunisasi, setelahnya dilakukan imunisasi DPT ulang tiap 10 tahun.
ADVERTISEMENT
Anda harus mengetahui kondisi anak setelah melakukan imunisasi, karena tak jarang banyak Mom yang mengeluh bahwa bayi demam setelah imunisasi DPT, jika bayi Anda mengalami sakit yang parah, tunggulah hingga kondisinya membaik, jangan dulu berikan lagi imunisasi saat kondisi bayi Anda:
Setelah 7 hari setelah mendapatkan suntikan, anak anda akan mengalami gangguan yang terjadi pada sistem saraf atau otak.
Akan muncul alergi setelah anak mendapatkan imunisasi.
Anda harus memeriksakan anak Anda ke dokter ketika:
Demam pada anak anda diatas 40 derajat celcius
Anak anda tidak juga berhenti menangis, setidaknya 3 jam lamanya.
Anak mengalami pingsan atau kejang.
ADVERTISEMENT
Jika hal demikian terjadi pada anak dan menunjukan reaksi yang buruk pada vaksin pertussis, dokter akan menghentikan imunisasi DPT dan melakuakn imunisasi TD saja.
Sementara itu, efek samping yang terjadi pada imunisasi DPT antara lain:
Bengkak pada bagian suntikan
Demam ringan
Kulit dibagian suntikan menjadi kemerahan dan terasa sakit
Anak menjadi rewel dan lelah
Biasanya efek samping terjadi 3 hari setelah imunisasi berlangsung, gunakan ibuprofen ataupun parasetamol agar meredamkan demam pada anak Anda. Sebaiknya hindarilah obat yang mengandung aspirin, hal tersebut akan menyebabkan ganguan kesehatan yang dapat mengancam nyawa. Meskipun sedikit yang mengalami hal demikian.
ADVERTISEMENT
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist Editor.