Konten dari Pengguna

Normalkah Detak Jantung Anak Terlalu Cepat?

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
28 September 2018 13:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Normalkah Detak Jantung Anak Terlalu Cepat?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Perlukah orangtua merasa khawatir apabila anak kesayangan mereka detak jantungnya lebih cepat daripada detak normal? Dokter Budiono menjelaskan fenomena tersebut berikut ini.
ADVERTISEMENT
Secara alamiah, anak-anak memiliki detak jantung yang lebih cepat daripada orang dewasa. Fenomena ini terjadi karena anak-anak butuh suplai darah lebih tinggi jika dibandingkan dengan orang dewasa. Sebagai kompensasi, jantung akan memompa darah lebih cepat.
Namun, apabila denyut jantung terlalu cepat, tidak teratur, dan ada gejala atau keluhan terkait hal ini, orangtua hendaknya waspada. Bisa jadi memang si Kecil mengidap penyakit tertentu.
Gejala jantung berdebar dapat muncul karena
Penyakit jantung bawaan (PJB) atau penyakit jantung kongenital
Demam rematik atau penyakit jantung rematik
Gangguan fungsi tiroid (hipertiroid)
Anemia (kurang darah merah)
Demam atau dehidrasi
Terlalu banyak aktivitas sehingga kelelahan
Merasa cemas atau takut
Jika anak menunjukkan keluhan-keluhan di atas, orangtua hendaknya segera memeriksakan ke dokter spesialis. Dokter akan menanyakan riwayat keluhan, menanyakan riwayat penyakit pada keluarga, melakukan pemeriksaan fisik seperti echocardiografi (USG aliran darah jantung).
ADVERTISEMENT
Dokter akan memberikan obat tertentu untuk meningkatkan aktivitas kerja jantung apabila memang fungsi dan struktur jantung si Kecil terganggu. Lebih lanjut, dokter bisa menganjurkan operasi untuk mengatasi kelainan struktur jantung.
Sebagai tambahan informasi, risiko PJB dapat meningkat karena beberapa faktor
Ibu hamil mengonsumsi alkohol
Ibu hamil pernah terkena flu
Ibu hamil menderita diabetes
Ibu hamil terinfeksi rubella atau campak Jerman
Ibu hamil mengonsumsi obat-obatan tertentu
Ibu hamil seorang perokok
Keturunan dari orangtua atau anggota keluarga lainnya
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist Editor