Konten dari Pengguna

Penanganan Tepat Anak Demam

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
21 Mei 2018 21:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penanganan Tepat Anak Demam
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Namun, seiring dengan berkembangnya ilmu-ilmu parenting saat ini ada pula ilmu dasar kesehatan yang wajib kita pelajari seperti penanganan anak demam. Ini sangat berguna jika ujian sakit tengah menghampiri Si Kecil.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah beberapa tips berikut ini yang saya kutip dalam buku Berteman Dengan Demam karya dr. Arifianto, Sp. A, dan dr. Nurul I. Hariadi, FAAP.
Berteman dengan demam Pertama, yang perlu Moms tanamkan dalam diri bahwa kondisi demam adalah gejala yang diciptakan oleh tubuh untuk banyak tujuan. Misalnya saja, ketika tubuh mendapat serangan kuman seperti virus dan bakteri, terjadilah respon berupa reaksi (inflamasi) peradangan, yang akhirnya menjadikan tubuh mengalami peningkatan suhu. Demam bukanlah penyakit tetapi bisa jadi gejala dari suatu penyakit. Artinya ketika anak mengalami demam yang harus diobati adalah penyakitnya bukan gejalanya. Sayangnya, demam sering dianggap sebagai penyakit yang jahat. Ketika anak demam, orang tua melakukan berbagai cara untuk menghilangkannya, seperti pemberian obat penurun panas antipiretik sampai tergesa-gesa membawa ke dokter yang berujung pemberian antibiotik.  Maka kenalilah demam, maka Moms tidak akan takut atau membencinya. 
ADVERTISEMENT
Mengukur suhu dengan thermometer Sebaiknya mengukur suhu dengan termometer ya Moms, meraba dahi anak dan terasa panas tidak berarti anak demam. Termometer yang paling mudah digunakan dan akurat saat ini adalah termometer digital. Jika angkanya menunjuk 38 derajat celcius berarti anak mengalami demam. Tingginya suhu tubuh tidak selalu berhubungan dengan makin beratnya penyakit. Mayoritas demam berlangsung singkat dan sebenarnya melindungi tubuh manusia. 
Jaga kondisi anak Perhatikan suhu ruangan tempat anak berada. Usahakan agar tetap sejuk. Sebaiknya menggunakan pakaian yang tipis, pendek dan nyaman. Jaga asupan minum anak. Anak boleh meminum cairan apapun air putih, susu, sari buah) termasuk larutan elektrolit(oralit)Sebaiknya anak tidak beraktifitas berlebihan
ADVERTISEMENT
Pemberian obat penurun panas Sebelum memberikan obat apapun,  ingatlah bahwa semua obat memiliki efek samping.  Pemberian antipiretik berlebihan, khususnya pada kondisi anak yang sebenarnya tidak demam (orangtua hanya mengandalkan perabaan tidak menggunakan termometer) akan menyebabkan kerusakan fungsi hati. Sebaiknya gunakanlah obat penurun panas dalam keadaan anak yang cenderung rewel,  gelisah, tidak dapat tidur dengan nyaman. Anak dalam kondisi demam namun masih aktif maka tidak perlu buru-buru memberikan antipiretik. 
Kenali kondisi kegawat daruratan Jika sejak awal demam sudah disertai batuk dan pilek, kita sudah dapat memperkirakan penyakitnya adalah salesma yang tidak perlu ada kekhawatiran lebih lanjut.  Namun, sering kali anak terserang demam di atas 39 derajat celsius dan tidak disertai gejala penyerta lain. Bila hal tersebut terjadi berlangsung dari 7 hari dengan kondisi anak tanpak sakit (lesu sepanjang waktu) maka mengharuskan anak agar di bawa segera ke dokter untuk memastikan diagnosanya. 
ADVERTISEMENT
Hal terpenting yang perlu diperhatikan orang tua dalam kondisi demam adalah pastikan anak tidak dehidrasi atau kekurangan cairan. 
Semoga bermanfaat. 
By: Chriesty Anggraeni
Â