news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kiat untuk Ibu Hamil yang Belum Pernah Divaksin dan Kena Campak

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
3 Desember 2018 10:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kiat untuk Ibu Hamil yang Belum Pernah Divaksin dan Kena Campak
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Jika Moms belum mendapatkan dua dosis vaksin MMR sebelum hamil, dan tidak kebal terhadap campak, jauhkan diri dari siapa pun yang mungkin memiliki virus tersebut. Hal ini juga berarti Moms harus menghindari area-area wabah campak.
ADVERTISEMENT
Campak adalah penyakit yang parah dan sangat menular. Campak menyebar dengan mudah ketika orang batuk dan bersin, seperti tetesan kecil yang mengandung virus menyemprot ke udara dan dapat dihirup oleh orang-orang di sekitar mereka.
Tetesan tersebut juga bisa mengendap di permukaan dan bertahan selama beberapa jam. Moms dapat tertular campak dengan menyentuh tetesan ini dan kemudian menyeka hidung atau menyentuh mata.
Jika Moms terkena campak selama kehamilan, hal tersebut tidak akan menyebabkan kelainan pada perkembangan si Kecil. Namun, hal ini meningkatkan risiko Moms mengalami keguguran, atau si Kecil terlahir terlalu cepat atau berat badan lahir rendah. Sayangnya, dalam kasus yang jarang, infeksi campak dapat menyebabkan bayi lahir mati.
Jika Moms pernah dekat-dekat dengan seseorang yang memiliki campak, dan Moms tidak kebal terhadap virus, segera kunjungi dokter Moms. Risiko Moms untuk tertular lebih besar jika Moms berada di ruangan yang sama dengan orang yang campak selama setidaknya 15 menit, atau melakukan kontak fisik dengan mereka. Dokter dapat mengirim sampel darah Moms untuk diuji kekebalan terhadap campak.
ADVERTISEMENT
Jika dikonfirmasi bahwa Moms tidak kebal terhadap campak, dokter mungkin memberi Moms suntikan imunoglobulin normal manusia (HNIG). HNIG aman untuk Moms dan si Kecil dan mengurangi tingkat keparahan gejala campak untuk Moms. Namun, tidak ada bukti bahwa itu akan mengurangi risiko yang ditimbulkan campak pada si Kecil.
Sayangnya, Moms tidak dapat divaksinasi campak saat hamil. Vaksinasi berisi virus hidup yang bisa berbahaya bagi si Kecil. Jadi, Moms harus menunggu sampai Moms melahirkan sebelum Moms dapat divaksin MMR. Vaksin MMR aman diberikan ketika Moms menyusui si Kecil.
Ilustrasi ibu hamil. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil. (Foto: Shutterstock)
Sementara itu, waspadai gejala campak sehingga Moms dapat mengetahui penyakitnya sedini mungkin. Gejala awal campak mirip dengan pilek demam. Moms mungkin memiliki gejala batuk, mata merah, dan bintik-bintik putih keabu-abuan di mulut.
ADVERTISEMENT
Ruam jerawatan berwarna merah-coklat muncul beberapa hari kemudian dan akan berlangsung selama sekitar satu minggu. Moms mungkin bahkan tidak tahu bahwa Moms terjangkit campak hingga antara enam hari dan 21 hari setelah Moms pertama kali tertular, meskipun gejala biasanya muncul dalam waktu sekitar 10 hari.
Jika Moms benar-benar terjangkit campak saat hamil, tim medis akan memberikan perawatan sesuai yang Moms butuhkan. Moms mungkin ditawari pemeriksaan esktra untuk memastikan bahwa si Kecil sehat. Jika Moms kelewatan vaksin MMR, Moms juga rentan terhadap infeksi lain. Maka dari itu, Moms harus benar-benar menjaga diri terkait penularan MMR ini.
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist Editor
Copyright by Babyologist