Konten dari Pengguna

Flek Darah saat Hamil Muda: Penyebab dan Solusinya

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
10 Juli 2018 8:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Flek Darah saat Hamil Muda: Penyebab dan Solusinya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sebagai seorang dokter umum, saya mulai menganalisa kondisi saya, memikirkan berbagai kemungkinan penyebab flek atau pendarahan tersebut dan berusaha menenangkan diri. Saya segera menghubungi dokter kandungan saya untuk konsultasi melalui WhatsApp, dan beliau menyarankan untuk bedrest dan mengonsumsi beberapa jenis obat. Dugaan kami, saat itu flek dan pendarahan yang terjadi merupakan gejala dari ancaman keguguran.
ADVERTISEMENT
Akhirnya saya memutuskan untuk USG ke dokter kandungan terdekat (bukan dokter kandungan pribadi saya, karena lokasi yang jauh dari rumah sementara saya harus bedrest). Saya pribadi kurang puas dengan analisa dan kesimpulan dokter kandungan yang saya datangi, tapi paling tidak, saya lihat sendiri di USG kalau kantong kehamilannya masih ada.
Setelah bedrest dan minum obat, minggu depannya saya kontrol ke dokter kandungan pribadi saya. Akhirnya saya lega, karena ternyata flek dan pendarahan saya terjadi karena plasenta atau ari-ari saya terletak di bagian bawah rahim dan janin masih dalam kondisi baik. Mengingat kekhawatiran yang muncul saat itu, saya mencoba membagikan hal-hal yang saya ketahui sehubungan dengan pendarahan atau flek di awal kehamilan.
ADVERTISEMENT
Apa Saja Penyebab Pendarahan Atau Flek di Awal Kehamilan?
1. Pendarahan Implantasi
Hal ini penyebab tersering pendarahan di awal kehamilan. Hal ini terjadi saat sel telur yang sudah dibuahi menempel (implantasi) ke dinding rahim. Biasanya terjadi 1-2 minggu setelah pembuahan. Jadi waktunya biasanya lebih awal atau berdekatan dengan jadwal haid pada mereka yang punya pola haid 28 hari. Biasanya warna kecoklatan, jumlahnya sedikit dan jarang disertai kontraksi atau keram perut.
2. Pendarahan setelah Kontak Seksual
Hal ini kadang terjadi pada mereka yang belum mengetahui adanya kehamilan, lalu setelah kontak seksual terjadi pendarahan. Hal ini terjadi karena saat terjadi kehamilan, aliran darah di rahim dan jalan lahir meningkat, mulut rahim juga lebih lunak.
ADVERTISEMENT
3. Ancaman Keguguran atau Keguguran
Hal ini biasanya disertai dengan kontraksi atau keram perut. Untuk membedakan apakah ini ancaman keguguran atau keguguran yang sedang/sudah terjadi, perlu USG dan konsultasi dengan dokter kandungan.
4. Kehamilan Ektopik atau di Luar Kandungan
Pada kehamilan ektopik, sel telur yang dibuahi tidak menempel di rahim, seringkali di tuba fallopi atau saluran indung telur. Karena tidak pada tempatnya, tubuh memberikan peringatan berupa flek atau pendarahan. Namun perlu diwaspadai, kehamilan ektopik terganggu merupakan kasus gawat darurat. 
Seiring dengan membesarnya hasil pembuahan, saluran indung telur bisa robek dan menyebabkan pendarahan disertai nyeri perut hebat. Dalam hal ini, perlu tindakan operasi segera.
Hal Apa yang Harus Dilakukan Bila Terjadi Pendarahan atau Flek di Awal Kehamilan?
ADVERTISEMENT
Bila terjadi pendarahan atau flek di awal kehamilan, kenali gejala-gejala sesuai dengan macam-macam penyebabnya. Pendarahan implantasi atau pendarahan ringan setelah kontak seksual bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan berlebihan.
Namun bila pendarahan berkelanjutan atau Anda tidak yakin dengan apa yang Anda rasakan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter kandungan. Penanganan pertama yang dapat Anda lakukan di rumah adalah bedrest, bila perlu bedrest total, bahkan pada beberapa kasus ibu hamil tidak diizinkan untuk bangun dari tempat tidur.
Semoga pengalaman saya bisa bermanfaat bagi para calon ibu. 
Semoga bermanfaat.
By: Dessy Pujianthy.