Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pengalaman Exclusive Pumping Mom Mega
30 November 2018 10:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Peran menjadi ibu itu sebenarnya tidak mudah seperti yang dibayangkan sebelum melahirkan. Dulu saat masih hamil, rasanya ingin cepat bertemu dengan bayi dalam perut, padahal setelah itu peran kita sendiri menjadi bertambah. Saat melahirkan, yang kebayang hanya melahirkan secara normal/caesar, namun ternyata setelah melewati indahnya masa melahirkan, menyusui mejadi tugas utama setelah menjadi ibu.
ADVERTISEMENT
Banyak calon ibu lebih fokus pada bagaimana cara melahirkan dan apa saja yang akan dirasakan, tetapi tugas yang akan berlangsung lama untuk kehidupan sang bayi malah terlupakan. Ya, menyusui adalah hal yang harus kita kuasai setelah menjadi ibu, seperti yang sudah ada dalam Al-quran perintah menyusui untuk anak hingga 2 tahun lamanya.
Bagaimana prosesnya? Apa saja persiapannya? Ini semuanya adalah pelajaran ototidak yang dilakukan oleh 2 orang: sang bayi dan sang ibu agar sama-sama mahir menyusui, persiapan yang harus dikuasai oleh bayi dan ibu adalah kemauan kuat dan tetap positif. Aku termasuk ibu yang pro menyusui, namun perjalanan menyusuiku ternyata tidak seindah itu, mengapa? Karena anakku terdiagnosa '


Tongue tie ini sebenarnya apa sih?
ADVERTISEMENT
Tongue tie ialah lidah yang mengikat dan biasanya pendek sehingga daya lekat dan hisap terganggu. Apakah bisa diobati? Dari sebagian dokter tongue tie dapat diobati dengan melakukan operasi kecil sehingga pengikat tersebut dapat dengan leluasa melekat. Terus bagaimana jika tidak dioperasi kecil? ini akan berpengaruh terhadap perkembangan cara bicara yang 'cadel' dan sulit menyusu namun bisa menyusu dengan bantuan dot. Bagaimana dengan anak ku? Anakku sendiri tidak dilakukan operasi kecil karena aku dan suami tidak tega untuk itu, sehingga kami memilih mengunakan dot, dan akupun menjadi ibu 'exclusive pumping'.
Menjadi ibu eping itu perjuangannya akan lebih berat, mengapa? Karena semuanya dilakukan dengan bertahap tidak instan. Menjadi ibu eping itu untuk dapat sekian mili ASI harus pumping minimal 30 menit dengan persiapan peralatan yang banyak, ribet tapi menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Awal menjadi ibu eping, saya merasa seperti terkucilkan karena banyak pro dan kontranya. Selalu ada saja yang mencibir tentang pengunaan dot dan mengeluarkan statement tentang ASI yang keluar tidak berkualitas baik dibandingkan ASI yang keluar dari hasil sedotan bayi, atau ada saja yang bilang ASI akan tersedia hanya selama 3 bulan saja. Namun, ada juga yang memberi support karena ASI tetap menjadi sumber terbaik untuk bayi.
Exclusive pumping harus didukung oleh support system yang baik, peralatan yang baik, dan niat yang tulus. Dukungan dari suami, keluarga, dan lingkungan positiflah yang membuat aku selalu semangat mengASIhi. Peralatan pumping yang baik juga diperlukan agar hasil yang didapat bisa maksimal. Pendukung lainnya agar ASI yang dihasilkan berkualitas baik ialah niat tulus yang harus selalu ada dalam diri para Moms untuk selalu memberikan asi. Pada akhirnya aku sudah memberikan ASI full selama ini (anak ku baru 13 bulan), dan semoga nisa sampai nanti 24 bulan.
ADVERTISEMENT
Semoga bermanfaat.
By: Mega Risti andarini
Copyright by Babyologist