Konten dari Pengguna

Pengalaman KEK (Kurang Energi Kronis) Pada Moms dan Cara Mengatasinya

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
3 Agustus 2019 17:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Pengalaman KEK (Kurang Energi Kronis) Pada Moms dan Cara Mengatasinya

ADVERTISEMENT
Hello moms!
ADVERTISEMENT
Kali ini mom mau share pengalaman mom hamil pertama dengan kondisi berat badan yang kurang. Sebelum masa kehamilan mom, aku berat badannya hanya 39kg. Setelah diperiksa oleh dokter dan bidan memang hasil lingkar lengan atasku masih kurang dari normalnya. Normal berat badan ideal ibu dengan lingkar lengan atas (LILA) sebesar > 23.5 cm sedangkan aku hanya 22 cm saja. Jadi aku dikategorikan sebagai ibu yang kurang gizi. Pertama-tama memang agak drop pas dokter dan bidan bilang seperti itu. Dan kalo diukur dari tinggi badanku yang hanya 150 cm dengan berat 39kg itu ternyata masih kurang. Idealnya berat badanku seharusnya 45kg diluar kehamilan. Dokter dan bidan bilang bahwa saat hamil, bagi ibu dengan berat badan normal, kenaikan berat badan normalnya 7kg-12kg. Sedangkan untuk ibu yang kurang gizi, kenaikan berat badannya harus 12-15kg. Trimester awal itu emang susah banget untuk naikin BB karena kondisi yang masih sering mual-mual dan muntah kalo makan nasi. Tapi, mom tetap rutin mencoba minum susu terus ditambah roti. Beberapa kali dirujuk ke dokter gizi karena jadwal makan mom dipantau dan terus dikasih semacam biskuit untuk ibu hamil dengan kondisi kurang gizi. Bahayanya bagi dedek bayinya itu adalah stunting serta perkembangan otak debay yang kurang loh moms!
ADVERTISEMENT
Banyak nasihat dari dokter dan bidan serta keluarga maupun internet untuk naikin berat badan ibu, dari merawat pola makan dengan gizi yang seimbang, makan 4 1/2x sehari. Aku disaranin dokter gizi untuk mencoba makan pola 6x sehari, seperti contoh sebagai berikut:
Pagi (07.00-09.00): Sarapan bubur, dengan lauk seperti sate ati/sate telur, susu hamil
Pagi menuju siang (10.00-11.00): Ngemil roti atau risoles isi (kalo bisa yang ada daging/telor/ikan)
Siang (12.00-14.00): Nasi, lauk (daging/ikan), sayur, boleh ditambah buah
Sore (16.00-17.00): Ngemil roti atau risoles boleh juga buah
Malam (19.00-20.00): Nasi, lauk (daging/ikan), sayur, boleh ditambah buah
Setelah Malam (21.00): Susu hamil, ngemil biskuit hamil (dimakan 1 sachet per hari yang berisi 3 biskuit)
ADVERTISEMENT
Nah itu adalah contoh pola makan yang diajarkan sama ahli gizinya. Bahkan kalo bisa setiap 1 jam sekali mom nyemil makanan karena aku termasuk mom yang gabisa makan dalam porsi yang banyak. Beberapa bulan setelah itu masuk ke bulan 4-5 (trimester 2), nafsu makan mom meningkat. Cuma, mom masih suka picky banget urusan makanan. Mom paling suka ngemil biskuit sama es krim kalau perut sudah lapar rasanya. Masuk ke usia kehamilan 24 minggu, berat badan mom sudah naik menjadi 47,2 kg. Tapi LILA momnya masih 22.5 cm. Momnya pun memutuskan untuk USG si debay mau liat perkembangannya. Pada usia kehamilan 24 minggu berat si dedek masih 600gr. Kata dokternya masih kurang padahal aku baca-baca di internet berat janin pada usia kehamilan 24 minggu masih normal 600gr. Cuma mama tetep berusaha naikin BB si debaynya karena saat dia usia 28 minggu, BBnya harus udah mencapai 1000gr/1 kg. 
ADVERTISEMENT
Masuk ke usia kehamilan 29 minggu, berat badan mom naik menjadi 48,5kg cuma tinggi fundus mom hanya 23 cm. Kata bidannya, biasanya ketinggian fundus tidak beda jauh angkanya dari usia kehamilan misalnya 29 minggu ya tingginya kurang lebih 29 cm. Momnya pun harus ikut tes darah dan pas keluar hasilnya Hb (Hemoglobin) momnya rendah dibawah 11 gr/dl. Seharusnya untuk ibu hamil itu normalnya >11 gr/dl. Mom akhirnya dirujuk lagi ke dokter gizi untuk diberikan tips gimana menaikkan Hb. Si dokter kasih tau kalo kebiasaan minum teh aku harus dikurangin karena kandungan kafein pada teh bisa menghambat penyerapan zat besi. Akhirnya aku disuruh minum sangobion 2x sehari untuk naikin Hb dan minumnya harus setengah jam sebelum/sesudah kita makan atau minum susu ya moms karena susu juga menghambat proses penyerapan zat besi. Perbanyak air minum karena saat mengkonsumsi vitamin, darah yang kental akan memperhambat proses penyerapan vitaminnya. Dan saran yang paling ampun adalah makan ati ayam. Jadi aku sering bikin ati balado bisa ditambah kentang biar ada karbohidratnya. Makan es krim kalo bisa pake roti jadi tetap ada nutrisi dari rotinya ya moms. Masuk ke usia kehamilan 30 minggu, tinggi fundus momnya masih 27 cm akhirnya dirujuk untuk USG lagi biar tau BB si debay. Alhamdulillah pas di USG BB si debaynya normal 2.3kg dan berat badan momsnya juga mencapai 51kg dengan LILA mencapai 24cm. Cuma dokter nyaranin untuk menyeimbangkan pola gizi makannya dan perbanyak air putih biar air ketubannya ga kurang, konsumsi gula garam dan minyak juga tidak boleh berlebih ya moms karena dikhawatirkan debaynya lahir diabetes. Makan protein yang banyak biar otak si debay berkembang normal dan minum vitamin seperti Blackmores Pregnancy 2x sehari biar omega 3 dan asam folat untuk otak debay tercukupi ya moms. 
ADVERTISEMENT
Jadi, kesimpulannnya selama awal kehamilan hingga usia kehamilan trimester 3 ini, kenaikan mom dari 39kg mencapai 51kg memang penuh perjuangan ya. Kenaikan mencapai 12kg dan dedek beratnya juga bisa naik akhirnya. Semangat terus untuk moms diluar sana yang masih kurang berat badannya, makan yang teratur dengan pola 1 jam sekali makan bisa kok membantu moms untuk naik berat badannya, minum vitamin dan susu kehamilan yang rutin, dan perbanyak air putih ya moms!