Konten dari Pengguna

Pengalaman Menjalani Operasi Pengangkatan Kista saat sedang Hamil

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
8 Januari 2019 10:20 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pengalaman Menjalani Operasi Pengangkatan Kista saat sedang Hamil
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Saya memiliki kista sebelum saya menikah, dan saya berencana untuk menjalankan setelah imlek. Namun sebelum waktunya operasi, ternyata saya hamil!
ADVERTISEMENT
Kemudian saya pun langsung mengabari dokter spesialis kandungan saya akan hal ini. Dokter kemudian menjelaskan jenis kista yang saya miliki (kista saya berbentuk seperti balon berisi cairan bening berukuran kurang lebih 11 cm menempel pada indung telur/ovarium kanan), dan dalam keadaan tidak hamil pun tidak boleh sampai pecah, nah kalau hamil dan janin semakin besar, pastinya akan sangat berisiko untuk pecah. Oleh karena itu, kondisi saya tidak bisa menunggu sampai janin lahir, dan operasi pun akan dilakukan pada saat usia kehamilan saya 14 minggu. 
Saya pun mencari tahu lewat Google. Dan memang usia kandungan yang aman untuk operasi pengangkatan kista adalah di minggu ke 14-15, karena pada usia itu plasenta sudah sempurna dan dapat menjalankan fungsinya.
ADVERTISEMENT
Dokterpun meyakinkan saya bahwa operasi ini aman walaupun tetap ada risikonya. Operasi bisa dilakukan dengan 2 cara, laparoskopi (dengan alat mesin)  dan laparatomi (dengan tangan dokter), dan saya memilih laparatomi.
Pada saatnya tiba saya sangat santai, sama sekali tidak grogi, saya berterimakasih karena pembawaan dokter yang santai dan mampu menenangkan saya, saya percayakan semua sama dokter dan pasrahkan kepada Tuhan.  
Pada saat operasi, saya diberi infus pada tangan kanan dan obat anti kontraksi pada tangan kiri. Sebisa mungkin dokter tidak menyentuh rahim saya dan hanya bersentuhan dengan indung telur dan kistanya. 
Setelah saya operasi, suster beberapa kali mengecek denyut jantung janin, mencari denyut jantung janin (ini yang bikin deg-degan yah), bersyukur semua selamat, dan janin tetap dalam kondisi kuat. Berkat semua doa dari keluarga dan dokter yang kompeten, saya dan janin saya bisa melewati semuanya dengan baik. Pasca operasi pun saya tetap diresepkan obat anti kontraksi selama beberapa minggu.
ADVERTISEMENT
Sekarang baby saya sudah lahir dan berumur 15 bulan serta sehat! 
Kasus seperti ini memang jarang terjadi, namun bagi Moms yang mengalami hal yang sama,  tidak perlu khawatirya melainkan segera konsultasikan dengan dokter ahli.
Semoga bermanfaat.
By: Laura Mathilda
Copyright by Babyologist