Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pengalaman Promil Mommy Leny
26 Maret 2019 17:58 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hai Mommies, kali ini saya mau sharing tentang program kehamilan yang pernah saya jalani. Banyak pertanyaan yang pernah saya terima saat saya menjalani program hamil ini seperti: "Kenapa sih kita butuh Program kehamilan?", "Kenapa tidak alami aja?", "Wah kurang subur ya," dan banyak lagi yang justru larinya ke arah Negatif.
ADVERTISEMENT
Bersyukur saya punya mental yang bodo amat tentang omongan negatif yang sampai ke saya. Saya lebih senang mendengar kata-kata positif supaya lebih happy saja.
Sejak saya menikah November 2016 lalu, bulan Januari 2017 saya dikaruniai janin dalam tubuh saya, namun kehamilan ini tidak lama saya jalani, di bulan Maret 2017 saya akhirnya keguguran karena bayi tidak berkembang dengan baik, ini alasan kuat saya harus ikut program hamil.
Kapan saya mulai program hamil?
Awal saya menikah saya tidak melakukan program hamil, tapi saya melakukannya setelah saya keguguran dan operasi kuretase. Paska kuretase di bulan Maret 2017 saya memang memberi jeda untuk rahim saya istirahat sejenak selama 4 bulan dan di bulan ke 5 saya mulai melakukan program kehamilan.
ADVERTISEMENT
Program hamil seperti apa yang saya jalani?
Program hamil super banyak ya Moms, ada bayi tabung atau IVF, terapi kesuburan, terapi dengan obat-obatan, dan masih banyak lagi. Saya memilih terapi dengan obat-obatan seperti suntik hormon, makan obat-obatan yang mengandung asam folat yang tinggi (di sini saya gunakan vitamin yang dikonsumsi ibu hamil), susu hamil dan makanan buah dan sayur lebih banyak daripada konsumsi karbo.
Pola tidur kami pun kami jaga agar kami memiliki istirahat yang cukup. Suntik hormon ini harganya beragam ya Moms. Suntik hormon yang saya lakukan hanya kepada saya, suami tidak ya Moms karena saya sudah pernah keguguran.
Seks sebagai pendukung program hamil?
Rutinitas seks yang terjadwal untuk kami paska suntik hormon adalah hal yang wajib kami lakukan, dan saya bersama pasangan juga melakukan sugesti kalau saya akan segera hamil.
ADVERTISEMENT
Pernah gagal pada program hamil?
Saya tidak bilang ini gagal, tapi untuk 1 kali suntik hormon memang tidak menghasilkan hasil yang saya inginkan. Akhirnya saya pun melakukan suntik hormon lagi.
Hasil akhir program hamil saya setelah 2 kali suntik hormon, menjaga makanan, pola tidur, seks yang menyenangkan di bulan ke 6, akhirnya saya berhasil hamil.
Kehamilan yang saya jalani dengan program hamil ini memang tidak mudah karena kondisi dalam tubuh saya memang tidak seperti wanita lainnya. Kehamilan saya sangat rentan dan mengalami banyak hal yang penuh perjuangan. Bersyukur sekarang saya mejadi ibu dari 1 anak, dan anak saya sudah 9 bulan.
Semoga bermanfaat.
By: Leny Larose
ADVERTISEMENT
Copyright by Babyologist