Konten dari Pengguna

Pengalaman Saya Mengenai Polip Endometrium

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
8 Mei 2018 19:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pengalaman Saya Mengenai Polip Endometrium
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Karena ini juga pernah jadi kekhawatiran dan momok aku ya dulu, jadi aku mengerti tentang pertanyaan begitu. Jika diingat, memang tidak mudah untuk mendapatkan Dila. Aku progmil selama 2 bulan dan total kosong selama 6 bulan. Jadi aku cek kondisi ke obgyn waktu usia pernikahan 4 bln. Dokter diagnosis aku ada masalah di sekitar tuba palofi (saluran untuk jalannya sperma ke ovarium) namanya POLIP.Polip  adalah semacam tumor jinak. Sifatnya seperti parasit dan menempel di rahim. Bentuknya seperti jaringan mirip daging, jadi semacam bakteri yang berkembang. Sebenarnya polip tidak berbahaya ya mommies. Tapi namanya juga parasit kan, pasti ada sesuatu hal yang merugikan kita (a.k.a. bikin susah hamil)Penyakit ini bisa terjadi pada semua usia, terutama di atas 35 tahun. Sebagian besar ditemukan di atas 35 tahun dan hanya 3% yang ditemukan pada usia di bawah 35 tahun. Meski tumor jinak, tetapi Pollip Endometrium bisa berubah menjadi ganas bila tidak dilakukan penyembuhan
ADVERTISEMENT
Gejala Polip Rahim
Menstruasi yang tidak teratur, (jaraknya terlalu dekat)
Menstruasi dengan durasi atau volume perdarahan yang berlebihan.
Perdarahan di luar siklus menstruasi.
Perdarahan setelah menopause.
Sulit atau tidak bisa hamil/infertilitas.
Namun, tidak semua penderita polip rahim mengalami gejala yang sama. Terkadang ada penderita yang bahkan sama sekali tidak merasakan gejala apa pun seperti ini. Dari aku pertama dapat haid sampai saat ini, siklus haid aku lancar. Kalaupun haid tidak pernah sakit yang berlebihan, paling hanya hari pertama. Makanya aku sendiri sangat tidak mennyangka kalau ternyata terkena penyakit ini. 
Pengobatan Polip Rahim
Obat
Mengonsumsi obat akan membantu mengatur keseimbangan hormonal, seperti progestin. Ini juga semacam antibiotik supaya jaringannya jinak, melunak dan bisa hilang bersama urin.
ADVERTISEMENT
Histeroskopi
Selain dipakai sebagai alat diagnostik, histeroskopi juga dapat digunakan sebagai metode pengobatan. Jadi ketika alat itu dimasukkan ke dalam rahim dan ketika terlihat adanya polip, maka langsung dilakukan pengangkatan.
Kuretase
Teknik kuretase ini efektif untuk polip kecil. Kalau di case aku, pertama dokter memberikan obat antibiotik buat menghilangkan polipnya, sambil dokter tetap menjadwalkan buat progmil. Jadi kalau misalnya selama konsumsi obat itu aku hamil, obatnya distop dan tidak perlu ada tindakan apa-apa untuk penyembuhan polip. Jadi kalau persalinan normal, polipnya bisa terdorong keluar bersama bayi nantinya
Tapi, ternyata setelah pemeriksaaan selanjutnya polipnya masih ada dan tidak mempan pakai obat. Akhirnya dokter melakukan tindakan kuret. Tapi kuretnya itu tidak seserem kedengerannya ya mommies. Jadi bukan merusak atau merobek bagian vagina atau rahim kita. Jadi, akan dimasukin alat lewat vagina berbentuk seperti vacuum, trus polipnya disedot. Dan memang sama sekali tidak ada efek apapun. After 1 bulan aku langsung hamil. Ini memang masuk kategori operasi moms, tapi tidak seserem kedengerannya kok Moms. Jadi mommies, yang masih galau-galau belum pregnant dan ragu buat periksa, atau semacamnya, check up your condition, tidak masalah Moms, periksain aja. Aku sharing ini agar kita lebih aware dengan kondisi tubuh kita. Yang selama ini kita merasa baik-baik aja tapi ternyata ada something di dalam tubuh yang berbahaya. Jangan juga expect yang tinggi kalau sudah periksa or sekali progmil langsung hamil, karena tentunya tidak akan semudah itu. Jika memang belum berhasil hamil berarti masih perlu ditunggu dan diusahakan lagi. Kalau casenya kayak aku, setidaknya kita jadi bisa mencegah suatu hal yang akan berakibat buruk ke depannya. 
ADVERTISEMENT
Semoga bermanfaat.
By: Mala Sari.