Konten dari Pengguna

Penggunaan Empeng (Pacifier) pada Bayi

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
9 Oktober 2018 16:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penggunaan Empeng (Pacifier) pada Bayi
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Empeng (pacifier) merupakan salah satu senjata untuk menenangkan bayi. Bayi memiliki refleks mengisap yang kuat bahkan sejak dalam kandungan. Dengan mengisap empeng, bayi merasa nyaman.
ADVERTISEMENT
Di lain sisi, empeng membawa risiko bingung puting bagi bayi ASI, mempengaruhi bentuk gigi dan mulut anak jika digunakan berkepanjangan, dan infeksi saluran telinga. Di balik risiko tersebut, American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) ternyata mendukung penggunaan empeng dibandingkan membiarkan bayi mengisap jarinya. Alasannya, empeng dapat dibuang dan kita jauhkan dari bayi, sedangkan jari bayi selalu melekat padanya sehingga kapan pun bayi bisa mengisap jarinya, itu juga yang menyebabkan lebih susah menghentikan bayi yang memiliki kebiasaan mengisap jari dibandingkan mengisap empeng.
Supaya tidak menimbulkan masalah bagi gigi dan mulut bayi, American Academy of Pediatrics mengimbau agar orang tua mulai membantu anaknya melepaskan kebiasaan mengisap empeng sejak usia 1 tahun, begitu juga dengan dot pada botol susu. Masalah pada gigi dan bentuk mulut anak akan mulai muncul pada usia 2 tahun jika terus menggunakan dot dan empeng. Efek paling besar terhadap gigi dan bentuk mulut bayi akan jelas terlihat jika penggunaan dilanjutkan hingga di atas 4 tahun.
ADVERTISEMENT
Saya sendiri memberikan empeng pada Celine. Karena saya full pumping, jadi soal bingung puting sudah tidak masalah. Bagi Moms yang direct breastfeeding, sebaiknya memang hindari pemakaian empeng apalagi kalau bayi masih di bawah 1 bulan, karena bisa mempengaruhi kekuatan isap baby juga.
Masalah infeksi telinga, dapat terjadi kalau bayi mengisap empeng terus menerus. Saya berusaha mencabut empeng Celine begitu dia sudah lelap tidur dan tidak terus-terusan memberi empeng seharian. Jika terdesak saja baru dikasih, misalnya saat malam-malam Celine menangis dan mama papanya sudah lelah untuk menimang-nimang. Soal masalah mulut dan gigi, mudah-mudahan di usia 1 tahun Celine sudah bisa berhenti ‘ngempeng’ supaya bentuk mulut dan giginya tidak terpengaruh.
Memberi empeng atau tidak tergantung kebijakan masing-masing ya Moms. Lebih baik memang tidak memberi empeng. Tapi jika Moms memberikan empeng seperti saya, jangan menutup mata juga ya terhadap risikonya dan kita harus tetap berusaha encourage baby supaya bisa lepas dari kebiasaan ‘ngempeng’ supaya gigi dan bentuk mulutnya bagus nantinya. 
ADVERTISEMENT
Semoga bermanfaat.
By: Kristiani Chen