Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.0
Konten dari Pengguna
Pentingnya Menu Tunggal Saat Awal MPASI
26 November 2018 15:05 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebelum punya anak, saya sempat berpikir bagaimana kalau anak saya seperti ayahnya yang tidak suka makan ikan, padahal ikan gizinya bagus banget. Bagaimana kalau anak saya seperti sepupu saya yang anti banget makan sayur? Bagaimana kalau anak saya seperti anak teman saya yang tidak suka buah-buahan?
ADVERTISEMENT
Setelah hamil Shanum benar-benar banyak belajar dan dapat ilmu parenting tidak hanya dari orangtua saya saja. Tapi dari internet dan sosial media juga.
Semua berawal dari MPASI. Saya mengikuti anjuran WHO yang mana memulai MPASI ketika anak berusia 180 hari. Dua minggu awal MPASI saya kasih menu tunggal buat makan Shanum dan no gula dan garam juga untuk anak di bawah 1 tahun, yang tujuannya untuk mengenalkan rasa asli makanan ke anak.
Selama 2 minggu itu saya kasih menu variatif banget. 1 hari bisa sampai 3 menu. Buah dan sayur selalu hadir tiap hari. Saya dan suamipun jadi mengikuti menu sehatnya Shanum setiap hari.
Manfaatnya saya rasakan sampai sekarang usia Shanum 20 bulan. Anaknya tidak pernah pilih-pilih makanan dan buah, apapun sayur dan buah dia selalu suka. Intinya memang harus memulai dan memperkenalkan sejak awal agar anak jadi suka tanpa dipaksa.
ADVERTISEMENT
Setelah usia 1 tahun dan makanan Shanum sudah boleh pakai gula garam pun, Shanum masih mau makan makanan yang tanpa gula garam. Dikasih camilan labu ijo kukus, brokoli kukus atau wortel kukus saja dia lahap dan suka. Jadinya saya tidak perlu repot memikirikan untuk memberi suplemen atau vitamin apapun ke Shanum. Karena dengan Shanum yang tidak pilih-pilih makanan buat saya jadi mudah memenuhi kebutuhan gizi Shanum.
Semoga bermanfaat.
By: Ratna Sari Nur Holik
Copyright by Babyologist