Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Pentingnya Obat Cacing saat Merencanakan Kehamilan
22 Agustus 2018 9:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Untuk Moms yang sedang merencanakan kehamilan sebaiknya saya sarankan untuk minum obat cacing. Dianjurkan setiap 6 bulan sekali atau minimalnya 1 tahun sekali. Mungkin ini terlihat sangat sepele tapi jika Moms sampai terkena cacingan saat hamil ini bisa jadi sangat bahaya terutama untuk janin di perut. Mengapa? Karena asupan makanan yang seharusnya diperlukan untuk janin berkembang malah menjadi asupan bagi cacing-cacing di perut. Selain itu, gejala cacingan ini sulit dikenali apalagi bila menjangkit orang dewasa. Jadi harus di waspadai Moms.
ADVERTISEMENT
Saya coba berbagi pengalaman, lebih tepatnya pengalaman teman saya. Tidak saya sebut nama asli anggap saja namanya Mom S. Mom S ini temen saya sejak kuliah. Waktu itu Mom S ini kurang suka jika saya membeli obat cacing. Kebetulan saya dari kecil memang dibiasakan minum obat cacing untuk pencegahan, mungkin karena Ibu saya bekerja di bidang kesehatan jadi hal ini menjadi perhatian tersendiri bagi kalangan keluarga saya.
Setelah menikah, Mom S memberikan kabar gembira atas kehamilannya kepada saya. Namun dia selalu merasa lemas, pusing, mual berlebihan dan lain sebagainya. Hingga dia sering tidak bisa masuk kerja. Bahkan Mom S sampai merasa akan pingsan. Awalnya kami dan juga dokter merasa hal tersebut wajar untuk awal kehamilan. Namun setelah beberapa bulan keadaan tidak berubah tapi bertambah tidak baik.
ADVERTISEMENT
Berat badan Mom S pun tidak bertambah dan perkembangan janinnya agak kurang. Lalu dokter memutuskan untuk melakukan tes lab termasuk tes urin dan feses. Setelah hasil tes keluar, dokter dan Mom S sangat terkejut karena positif terkena cacingan. Hal tersebut yang membuat semua asupan makanan justru di serap cacing, sehingga ibu dan janinnya kekurangan nutrisi dan menjadikan kondisi yang kurang baik.
Setelah diketahui maka dokter memulai penyembuhan cacingan tersebut, akan tetapi karena pada kondisi hamil maka tidak bisa menggunakan obat yang semestinya, ditakutkan dapat mengganggu janin. Sehingga penyembuhan harus dilakukan secara sangat perlahan agar si janin tetap aman. Penyembuhan ini bahkan berlangsung sampai Mom S melahirkan.
Mom S sangat merasa tertekan pada saat itu karena mengkhawatirkan janinnya. Bahkan Mom S sempat harus di rawat selama seminggu dan harus melakukan transfusi darah. Jujur saja saat mendapat kabar tersebut saya sangat shock karena tidak terpikir akibatnya sampai separah itu.Untungnya semua perjuangan tersebut terbayar setelah si Kecil lahir dengan selamat sehat tanpa kekurangan apapun.
ADVERTISEMENT
Moms mulai dari sekarang sebaiknya membiasakan minum obat cacing. Jangan menunggu positif cacingan karena mencegah jauh lebih baik daripada mengobati.
Semoga bermanfaat.
By: Arlita Widyasari