Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Penyebab Bayi Kuning
3 April 2018 15:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Penyakit Kuning umumnya menyerang bayi yang baru lahir di minggu pertama setelah kelahiran. Gejalanya antara lain kulit dan mata yang menguning, warna urin lebih pekat (padahal air seni bayi yang baru lahir harusnya tidak berwarna), tinja pun bisa berwarna lebih pucat.Â
ADVERTISEMENT
Bilirubin adalah zat kuning yang diproduksi saat sel darah merah dipecah. Dan umumnya bayi yang baru lahir mengolah sel darah merah menjadi bilirubin. Bilirubin bergerak dalam aliran darah menuju ke hati. Organ hati mengolah bilirubin agar bisa dikeluarkan tubuh melalui tinja.
Karena organ hati pada bayi baru lahir belum sepenuhnya berfungsi layaknya orang dewasa, ketidakmampuan hati dalam menyingkirkan bilirubin secara maksimal dapat memicu tingginya kadar bilirubin dan menjadi penyebab bayi kuning.
Seiring dengan pertumbuhan bayi dan perkembangan fungsi organ tubuhnya, bayi semakin lama akan dapat mengolah bilirubin dengan lebih baik sehingga kuning fisiologis akan hilang dengan sendirinya.
Namun begitu, kuning pada bayi harus ditangani dengan serius. Karena jika kadar bilirubin tetap tinggi dan tidak diobati, bisa menyebabkan kerusakan otak yang disebut kernicterus yaitu kondisi di mana kadar bilirubin dalam tubuh bayi sangat tinggi sehingga menumpuk di otak dan menimbulkan gangguan, cerebral palsy, dan tuli. Jika penyakit kuning berlangsung lebih dari tiga minggu, kemungkinan penyakit kuning sebagai gejala dari kondisi lain yang mendasarinya.
ADVERTISEMENT
Ciri-ciri bayi yang berisiko tinggi terkena penyakit kuning:
Bayi terlahir prematur atau bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu.
Bayi yang tidak mendapatkan cukup ASI atau asupan susu. Kondisi ini karena Si Kecil susah makan atau karena susu ibu yang sulit keluar, kadang kandungan ASI dapat memengaruhi pemecahan bilirubin pada bayi sehingga bayi tampak kuning. Kondisi ini biasanya muncul saat bayi berusia 2-3 minggu dan disebut breastmilk jaundice.
Bayi dengan golongan darah yang berbeda dengan golongan darah ibunya. Bayi yang golongan darahnya tidak cocok dengan golongan darah ibu atau jika rhesus bayi dan ibu berbeda, mereka dapat mengembangkan antibodi (zat kekebalan tubuh) yang berlebihan sehingga menghancurkan sel darah merah mereka sendiri dan akhirnya kadar bilirubin meningkat secara tiba-tiba.
ADVERTISEMENT
Penanganan tepat untuk Bayi Kuning:
Berikan ASI susu pada bayi sesering mungkin (antara 8 hingga 12 kali per hari) untuk mendorong buang air besar yang sering. Ini membantu membuang bilirubin melalui tinja.Â
Jemurlah dibawah matahari pagi yang terik. Ini bisa membantu bayi melancarkan pencernaan dan peredaran darah.Â
Metode fototerapi dapat membantu mengatasi bayi kuning. Fototerapi adalah metode pengobatan yang umum dan sangat efektif yang menggunakan cahaya untuk membantu memecah bilirubin di tubuh bayi Anda. Dalam fototerapi, bayi Anda akan ditempatkan di tempat tidur khusus di bawah cahaya spektrum biru dan hanya mengenakan popok dan kacamata pelindung khusus.
Untuk kasus yang sangat parah, transfusi darah mungkin diperlukan dalam jika bayi tidak merespons teknik pengobatan lainnya.
ADVERTISEMENT
Penanganan bayi kuning pada prinsipnya adalah mengobati penyakit atau kondisi yang mendasarinya. Sebagian besar kasus penyakit kuning pada bayi baru lahir tidak memerlukan perawatan khusus.
Penyakit kuning ringan atau sedang yang bersifat fisiologis (tanpa penyakit yang mendasari) akan hilang biasanya setelah satu hingga dua minggu, karena tubuh bayi dapat menyingkirkan kelebihan bilirubin dengan sendirinya.
Namun, segeralah hubungi dokter jika penyakit kuning pada bayi Anda tidak kunjung hilang. Terlebih jika muncul gejala lain pada bayi seperti demam, sakit, sulit menyusu, bayi tampak lemas, dan tubuhnya yang semakin kuning dan lebih gelap.
Â
Semoga Bermanfaat.
By: Vivian Fidal.