news-card-video
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Penyebab, Faktor Risiko, dan Pencegahan Penyakit Tipes

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
9 Juli 2019 21:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Penyebab, Faktor Risiko, dan Pencegahan Penyakit Tipes

ADVERTISEMENT
Demam tipes adalah sebuah penyakit yang sering menyerang penduduk di negara berkembang, terutama menyerang anak-anak. Penyebabnya adalah infeksi bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini mengontaminasi makanan dan minuman. Orang yang sudah terlebih dahulu terinfeksi juga memiliki kemungkinan sangat besar untuk menularkannya kepada orang lain.
ADVERTISEMENT

Ini beberapa cara bakteri tersebut menginfeksi manusia :

- Melalui transmisi tinja-oral
Bakteri yang menyebabkan demam tifoid menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi dan kadang-kadang melalui kontak langsung dengan seseorang yang terinfeksi. Di negara berkembang, di mana demam tifoid terbentuk (endemik), sebagian besar kasus terjadi akibat air minum yang terkontaminasi dan sanitasi yang buruk.
Di sisi lain, orang-orang di negara berindustri maju yang terkena demam tipes kemungkinan besar terinfeksi bakteri ini saat bepergian dan menyebarkannya ke orang lain melalui rute fecal-oral. Artinya, bakteri Salmonella dikeluarkan dalam tinja dan terkadang ada dalam urine orang yang terinfeksi. Orang lain dapat tertular infeksi jika memakan makanan yang ditangani orang yang menderita demam tifoid yang tidak mencuci tangannya dengan bersih setelah menggunakan toilet. Tentu saja, seseorang dapat terinfeksi setelah meminum air yang terkontaminasi bakteri.
ADVERTISEMENT
- Menjadi pembawa (carrier) demam tipes
Meskipun sudah sembuh dari demam tipes dan sudah menjalani pengobatan antibiotik, beberapa orang terus memendam bakteri Salmonella dalam saluran usus atau kantong empedu selama bertahun-tahun. Orang-orang ini, yang disebut pembawa kronis, mengeluarkan bakteri dalam kotoran mereka dan dapat menginfeksi orang lain, walaupun mereka tidak lagi memiliki tanda atau gejala penyakit itu sendiri.

Seseorang berisiko lebih tinggi terkena demam tifoid jika :

- Hidup di negara endemik demam tipes, contohnya di Asia Tenggara, Afrika, Amerika Selatan, dan India
- Bekerja di atau bepergian ke daerah endemik
- Bekerja sebagai ahli mikrobiologi klinis yang menangani bakteri Salmonella typhi
- Kontak dengan seseorang yang terinfeksi atau baru saja terinfeksi demam tifoid
ADVERTISEMENT
- Meminum air yang terkontaminasi oleh kotoran yang mengandung bakteri Salmonella typhi
Untuk mencegah demam tipes, pemerintah membantu mengontrol air minum, meningkatkan sanitasi, dan mewajibkan vaksin. Sebagai bagian dari masyarakat, kita harus membantu menjaga lingkungan agar terbebas dari bahaya tipes dengan cara :
- Mencuci tangan rutin dengan sabun saat menyiapkan makanan, sebelum makan, dan setelah menggunakan toilet. Bawalah hand sanitizer berbasis alkohol ke mana saja agar dapat mencuci tangan jika di tempat tersebut tidak ada air.
- Hindari meminum air yang tidak jelas sumbernya. Apabila tidak yakin sumber air yang hendak diminum, lebih baik minum air kemasan. Dengan demikian, tolak minum apabila es untuk minuman air dingin tidak jelas sumbernya. Gunakan air kemasan untuk berkumur dan jangan meminum air di bak mandi/shower.
ADVERTISEMENT
- Hindari mengonsumsi sayuran dan buah mentah karena bisa jadi telah terkontaminasi air yang tidak sehat.
- Jika terpaksa makan di luar, pilihlah makanan yang baru saja dimasak atau dihidangkan dalam keadaan panas. Hindari pula makan jajanan kaki lima jika tidak mengetahui kondisi kebersihannya.
Jika Anda adalah penderita demam tipes dan sedang dalam masa penyembuhan, lakukan langkah berikut agar Anda tidak menularkan virus itu kepada orang lain :
- Minumlah antibiotik sesuai anjuran dokter sampai habis
- Seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air panas, setidaknya selama 30 detik, terutama sebelum makan dan sesudah menggunakan toilet
- Hindari mengelola makanan untuk orang lain sampai dokter benar-benar mengatakan bahwa Anda sudah sehat dan tidak lagi berpotensi menularkan virus. Anda mungkin harus meliburkan diri dari pekerjaan di dunia layanan makanan atau kesehatan sampai tes kesehatan menunjukkan bahwa Anda sudah tidak membawa bakteri penyebab tipes.
ADVERTISEMENT