Konten dari Pengguna

Penyebab Penebalan Dinding Rahim yang Jarang Diketahui

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
18 Juni 2019 17:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rahim merupakan tempat janin tumbuh dan berkembang ketika seorang wanita hamil. Organ reproduksi wanita ini memiliki dinding kuat dari jaringan kelenjar yang berada di permukaannya dan otot-otot yang berada di rahim. Dinding rahim dapat memiliki ketebalan di ambang batas normal. Penebalan dinding rahim memiliki istilah medis hyperplasia endometrium. Hal ini bisa terjadi ketika jumlah sel penyusun dinding rahim abnormal lalu tumbuh berlebihan. Ini bisa menyebabkan seorang wanita sulit hamil bahkan menjadi pemicu kanker rahim. Sebenarnya, penebalan dinding rahim bukan suatu aktivitas dari kanker. Namun, jika tidak diatasi, jumlah sel penyusun yang abnormal itu akan dapat memicu kanker rahim.
ADVERTISEMENT

Penyebab

Penyebab penebalan dinding rahim dipicu oleh hormon yang tidak seimbang. Seorang wanita memiliki hormon reproduksi yaitu hormon estrogen dan hormon progesteron yang harus seimbang jumlahnya. Jika seorang wanita memiliki hormon estrogen terlalu banyak, dia dapat berisiko terkena kondisi penebalan dinding rahim.
Saat awal siklus menstruasi, indung telur menghasilkan estrogen. Hormon ini akan menumbuhkan lapisan rahim. Rahim pun akan menebal untuk mempersiapkan kehamilan. Di tengah siklus, menstruasi telur akan dilepaskan dari salah satu indung telur (ovulasi). Setelah ovulasi, kadar hormon progesteron akan meningkat. Tugas hormon ini adalah mempersiapkan endometrium untuk bisa menerima telur yang dibuahi. Saat kehamilan tidak terjadi, kadar kedua hormon ini akan menurun. Ini akan memicu menstruasi dan luruhnya lapisan endometrium. Setelah lapisan rahim keluar berupa darah haid, siklus menstruasi akan terulang kembali.
ADVERTISEMENT
Siklus menstruasi yang tidak normal akan menyebabkan ovulasi tidak bisa terjadi. Ketika hal ini terjadi, hormon progesteron tidak diproduksi dan lapisan rahim tidak luruh. Saat itulah, endometrium terus tumbuh sebagai respons dari adanya hormon estrogen. Akibatnya, sel penyusun menjadi banyak dan lama-kelamaan di ambang normal. Pertumbuhan yang berlebih dan terus tidak terkendali akan menyebabkan kanker.

Gejala Penebalan Dinding Rahim

Selain mengetahui penyebab penebalan dinding rahim, penting bagi Moms untuk tahu apa saja tanda-tanda penebalan dinding rahim tersebut. Gejala paling menonjol adalah pendarahan rahim yang tidak normal. Pendarahan abnormal yang sering dirasakan adalah selama periode menstruasi yang lebih berat atau berlangsung lebih lama dibandingkan biasanya. Meski begitu, pendarahan saat periode menstruasi yang lebih lama ini bisa disebabkan oleh hal lainnya seperti gagal ovulasi, penggunaan kontrasepsi seperti IUD, dan stress fisik maupun psikis. Tanda lainnya adalah siklus menstruasi yang lebih pendek terhitung 21 hari. Padahal, siklus menstruasi yang normal adalah 28 sampai dengan 30 hari. Gejala penebalan dinding rahim lainnya adalah pendarahan setelah menopause.
ADVERTISEMENT
Demikianlah beberapa penyebab penebalan dinding rahim yang perlu Moms ketahui. Penting bagi Moms untuk menyeimbangkan hormon yang ada di dalam tubuh dengan cara berolahraga teratur, menjaga berat badan ideal, beristirahat cukup, dan mencegah stres.