Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Persiapan Matang, Anak Rewel Ibu Tetap Tenang
19 September 2019 17:08 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Persiapan Matang, Anak Rewel Ibu Tetap Tenang
ADVERTISEMENT
Beberapa kali aku menemukan percakapan seperti ini di beberapa group new mom yang aku ikuti, "Aduh, anak ku kenapa ya nangis terus? Digendong nggak mau, maunya menyusu melulu, kan aku jadi nggak bisa ngerjain yang lain", "Anak ku juga gitu, nangisnya sampe melengking, sampe tetangga bilang anak ku kesurupan!". Kemudian ditanggapi Ibu lainnya, "Wah Bun, bisa jadi, mungkin harus di ruqyah bayi rewel", "Ke orang pinter aja Bun di bawa, kemaren tetangga ku gitu, terus di kasih jimat sesuatu, malemnya anteng". Aku sebagai salah satu anggota group terkadang menjadi tersentil untuk ikutan berkomentar agar saran dan masukan lebih ke arah jalan yang benar. "Mom, mungkin anaknya kolik, sudah cek ke DSA belum?" atau "Mom, bisa di cek mungkin sedang dalam Wonder Weeks jadi rewel, yang sabar ya Mom, semangat setelah ini si anak akan dapat new abilities".
ADVERTISEMENT
Tidak ingin bermaksud menggurui, tapi rasanya menjadi new mom juga berarti kita harus mau belajar ilmu baru, baik yang lama maupun yang terbaru. Istilah-istilah tentang newborn dan kemungkinan apa saja yang akan dilalui sebagai new parent baiknya sudah mulai di pelajari minimal di trimester akhir kehamilan dan berlanjut sampai seterusnya tentunya. Kita mungkin tahu banyak hal tentang pekerjaan kantor, ilmu baru tentang politik, atau bahkan gosip artis terpanas secara natural, tapi kita tidak bisa tahu lebih banyak tentang bagaimana menjadi seorang Ibu tanpa berkecimpung langsung di dunia parenting. Tidak mudah, tetapi tidak sulit, karena melihat anak tumbuh ternyata sangat menyenangkan.
Persiapan matang tidak hanya dari mempelajari ilmu baru, persiapan mental dan fisik juga perlu tentunya. Bergeraklah sedikit untuk melemaskan otot-otot badan yang semalam pegal dan kesemutan karena semalam harus semalaman tidur menyamping ke arah si kecil atau tertidur sambil duduk ketika meyusui di tengah malam. Luangkanlah waktu untuk sejenak meminum kopi atau teh sambil mengobrol dengan suami atau siapa pun yang ada di rumah. Tidak perlu lama-lama, hargailah 10 - 15 menit mu, ketika si kecil masih terlelap. Nikmatilah 10 - 15 menit mu yang digunakan untuk mengatur pikiran mu "Mau mulai darimana hari ini?". Tidak perlu lama-lama, tapi pastikan kamu punya 10 - 15 menit untuk memastikan kamu tahu mau seperti apa perasaan mu hari ini. Tidak mudah, tetapi tidak sulit, karena meluangkan waktu untuk dirimu sendiri itu perlu.
ADVERTISEMENT
Di zaman digital sekarang ini, sebagai new mom kita juga harus banyak memanfaatkan berbagai banyak akses yang bisa memudahkan. Belum sempat belanja karena anak mau menempel seharian, ada aplikasi yang membantu kita untuk bisa beli sayur dan buah-buahan. Anak tiba-tiba panas, ada aplikasi medis yang membantu kita langsung berkomunikasi dengan dokter anak. Tiba-tiba anak rewel tanpa alasan yang jelas, ada aplikasi yang bisa memberi informasi kepada kita, transformasi apa saja yang sedang dilalui si kecil di minggu tersebut dan apa saja yang harus kita lakukan. Butuh masukan dari teman-teman sesama Ibu, ada support group yang dibuat sebagai wadah saling tukar informasi dan saran terkait si kecil. Semua ada, tersedia, tinggal bagaimana kita sebagai seorang ibu baru mau berdaya, mengoptimalkan upaya kita untuk mencari tahu dalam mempermudah proses hidup kita tentunya.
ADVERTISEMENT
Menjadi Ibu memang tidak mudah, tapi tidak sulit, karena itu menyenangkan. Semangat para new mom dan mom to be!