Konten dari Pengguna

Pertolongan Pertama Pada Anak yang Kejang Demam (STEP)

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
6 Januari 2019 14:30 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pertolongan Pertama Pada Anak yang Kejang Demam (STEP)
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Orangtua yang tidak punya riwayat kejang demam (Step), bukan berarti anak-anak kita yang umurnya masih di bawah 5 tahun tidak bisa kena kejang demam ya Moms.
ADVERTISEMENT
Ini based on our true story. Saya dan suami tidak pernah kejang demam sewaktu kecil. Dan Scarlett (anak pertama) saya juga tidak ada riwayat step. Padahal kalau demam, Scarlett kadang bisa sampai 40 °C. Jadi, biasanya saya hanya kompres air hangat dan beri ia paracetamol saja (tempra) untuk turunkan panasnya.
Jadi beberapa minggu yang lalu, Chloe (anak kedua) demam yang disertai pilek. Seperti biasanya kita hanya beri paracetamol saja.
Tengah malam, sekitar jam 1 Chloe tiba-tiba kejang dan matanya sudah ngegantung ke atas, tidak sadarkan diri dan mulai mau gigit lidahnya.
Tips Menghadapi Step Pada Anak
<ul>
ADVERTISEMENT
Moms, saran saya please setidaknya ada stok obat paracetamol yang cara pemakaiannya dimasukkan ke lubang pantat apabila anak panasnya sudah 39 °C untuk mencegah terjadinya step (ini tidak menjamin juga ya Moms kalau anak tidak step). Jadi, saran saya Moms harus stok 1 buah Stesolid untuk jaga-jaga kalau-kalau anak step seperti Chloe, bisa langsung masukkin ke lubang pantatnya. Ini benar-benar tidak bisa kita prediksikan Moms.
Untuk Stesolid ini ada ukurannya ya Moms, sebaiknya Moms konsultasikan ke DSA, takaran yang sesuai dengan usia anak. Stesolid ini hanya bisa dibeli kalau ada resep dokter. Jadi, Moms bisa minta resep obat langsung dari DSA Moms.
Please share this to your friends and family yang punya anak. Karena jika terlambat penanganannya, bisa berdampak pada perkembangan anak nantinya.
ADVERTISEMENT
Semoga bermanfaat.
By: Julia fransiska
Copyright by Babyologist