Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Mengenal Pilihan Pengobatan untuk HIV
11 Oktober 2018 17:20 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Setelah seseorang didiagnosis Human Immunodeficiency Virus (HIV), pengobatan dan perawatan harus dilakukan sesegera mungkin, terlepas dari viral load. Pengobatan utama untuk HIV adalah terapi antiretroviral, yakni kombinasi obat harian yang menghentikan reproduksi virus. Ini akan membantu melindungi sel CD4, menjaga sistem kekebalan tubuh cukup kuat untuk melawan penyakit.
ADVERTISEMENT
Terapi antiretroviral membantu mencegah HIV berkembang menjadi AIDS. Ini juga membantu mengurangi risiko penularan HIV ke orang lain. Ketika pengobatan efektif, viral load akan "tidak terdeteksi".
Orang tersebut masih memiliki HIV, tetapi virus tidak terlihat dalam hasil tes. Namun, virus itu masih ada di tubuh. Jika orang tersebut berhenti menggunakan terapi antiretroviral, viral load akan meningkat lagi dan HIV dapat mulai menyerang sel CD4 lagi.
Lebih dari 25 obat antiretroviral disetujui untuk mengobati HIV. Mereka bekerja untuk mencegah HIV berkembang biak dan menghancurkan sel CD4, yang membantu sistem kekebalan melawan infeksi.
Ini membantu mengurangi risiko untuk mengembangkan komplikasi terkait HIV, serta menularkan virus ke orang lain. Obat-obatan antiretroviral ini dikelompokkan ke dalam enam kelas, di antaranya adalah:
ADVERTISEMENT
- Nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NRTIs)
- Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NNRTIs)
- Protease inhibitor
- Inhibitor fusi
- Antagonis CCR5, juga dikenal sebagai inhibitor entri
- Integrase inhibitor transfer untai
Rejimen Pengobatan
Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat merekomendasikan rejimen awal tiga obat HIV, dari setidaknya dua kelas obat ini.
Kombinasi ini membantu mencegah HIV membentuk resistansi terhadap obat-obatan. (Jika ada perlawanan berarti obat tidak lagi berfungsi untuk mengobati virus).
Banyak obat antiretroviral yang digabungkan dengan obat lain, sehingga orang dengan HIV biasanya hanya membutuhkan satu atau dua pil sehari. Penyedia layanan kesehatan akan membantu ODHA (pasien HIV/AIDS) untuk memilih rejimen berdasarkan kondisi kesehatan dan pribadi mereka secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Obat-obatan ini harus diminum setiap hari, persis seperti yang ditentukan. Jika obat-obatan itu tidak diambil dengan tepat, resistensi virus dapat berkembang, dan rejimen baru mungkin diperlukan.
Tes darah akan membantu menentukan apakah rejimen bekerja untuk menjaga viral load turun dan jumlah CD4 meningkat. Jika rejimen terapi antiretroviral tidak berfungsi, penyedia layanan kesehatan akan mengalihkannya ke rejimen yang berbeda dan lebih efektif.
Efek Samping dan Biaya
Efek samping dari terapi antiretroviral bervariasi dan mungkin termasuk mual, sakit kepala, dan pusing. Gejala-gejala ini sering kali bersifat sementara dan hilang seiring berjalannya waktu.
Efek samping yang serius bisa berupa pembengkakan pada mulut dan lidah, serta kerusakan hati atau ginjal. Jika efek sampingnya parah, obat-obatan dapat disesuaikan.
ADVERTISEMENT
Biaya untuk terapi antiretroviral bervariasi sesuai dengan lokasi geografis dan jenis asuransi. Beberapa perusahaan farmasi memiliki program bantuan untuk membantu menurunkan biaya.
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist Editor