Rahasia Tersembunyi Susu UHT

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
23 Mei 2018 16:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Rahasia Tersembunyi Susu UHT
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Selain UHT, ada pula proses pengolahan susu dengan nama ultra-pasteurized yang mana susu dipanaskan dalam suhu 720 C dalam waktu 15 detik guna menghilangkan kuman dari dalam susu. Namun, dalam proses ini banyak yang menganggapnya kurang efektif untuk membunuh kuman dalam susu sebab kuman belum tentu mati dan waktu pemanasannya terlalu lama, sehingga bisa berpotensi menyebabkan nutrisi yang terkandung didalamnya hilang. Proses pengolahan susu UHT adalah proses perbaikan dari Ultra-Pasteurized. Sejarahnya, proses UHT susu ini dikenalkan oleh ilmuwan bernama Louise Pasteur pada tahun 1864. Awalnya, ilmuwan tersebut memakai cara UHT untuk mensterilkan wine dan bir. Lalu, beliau menemukan proses dan teknik pasteurisasi untuk susu. Lambat laun, proses ini semakin disempurnakan hingga akhirnya proses UHT susu dikenal secara luas. Namun, sampai sekarang, ada begitu banyak pro dan kontra terhadap proses pengolahan susu dengan cara UHT ini. Contohnya seperti anggapan bahwa panas dari proses UHT yang terlalu tinggi dapat merusak komponen-komponen protein dan juga enzim dalam susu.
ADVERTISEMENT
Namun, hal tersebut sampai saat ini masih belum ada kepastiannya meski produk olahan susu dengan teknik UHT ini masih diperdagangkan dan dikonsumsi secara bebas. Menindaklanjuti hal tersebut, mengingat proses pengolahannya yang berbeda dari susu biasanya, banyak yang khawatir dengan kandungan gizi dan tingkat keamanan dari produk susu olahan UHT. Maka, berikut ini akan kami sampaikan kepada anda mitos dan fakta terkait Susu UHT ini. 
Menurut kepercayaan umum yang berkembang, produk susu label UHT memiliki banyak manfaat sebagai susu lanjutan setelah ASI (Air Susu Ibu). Namun, susu jenis ini tidak disarankan untuk diberikan pada bayi. Sebaiknya, ​diberikan susu ini pada anak​ yang berumur diatas 12 bulan atau setelah berumur 1 tahun.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini belum ada literatur ilmiah yang membuktikan bahwa susu segar lebih efektif dalam mencegah penyakit osteoporosis, meski banyak anggapan yang menyatakan hal tersebut. Penelitian justru menyatakan bahwa susu yang telah diproses dengan mesin UHT atau pasteurisasi tetap tidak mengubah sifat bioavailabilitas atau kecepatan penyerapan dan peredaran kalsium yang terkandung di dalam susu. Hal tersebut telah dibuktikan dalam eksperimen di laboratorium yang melibatkan tikus sebagai bahan percobaan. Serta, penelitian yang dilakukan kepada manusia dengan menggunakan Air Susu Ibu (ASI). Diketahui bahwa antara ASI yang dipanaskan dan tidak dipanaskan sama-sama tidak mempengaruhi proses penyerapan dan retensi zat kalsium, fosfor, dan natrium pada bayi prematur.
ADVERTISEMENT
 Proses UHT melalui teknik pemanasan dengan suhu tinggi dalam beberapa waktu berakibat kepada penurunan jumlah vitamin dalam jumlah yang kecil, yaitu di bawah 20 persen. Namun, meski kandungan gizi dalam susunya berubah drastis, hal tersebut tidak merugikan konsumen yang mengonsumsi susu olahan UHT ini yang menjalani diet seimbang. Lagipula, hilangnya vitamin yang terjadi selama proses pemanasan biasanya akan diganti oleh produsen dengan menambahkan beberapa vitamin ke dalam olahan produk susu UHT mereka.
Proses pemanasan dan denaturalisasi melalui proses UHT maupun pasteuriasi akan mengubah proporsi lemak dan protein susu baik secara fisik maupun kimia. Namun, perubahan yang terjadi hanya sedikit saja dan proses denaturalisasi tetap tidak memengaruhi nilai gizi keduanya. Lemak susu memang memberi pengaruh yang signifikan terhadap nilai gizi susu karena di dalamnya terkandung sebagian besar vitamin seperti vitamin A, B, D, dan kalsium. Sehingga, bagi konsumen yang ingin mengetahui kandungan gizi produk susu olahan UHT yang ingin dibelinya secara lebih lengkap, maka dapat membaca label nutrisi yang tertera di kemasan dengan seksama.
ADVERTISEMENT
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa tak perlu takut dan ragu untuk mengonusmsi produkl susu UHT. Hanya saja, bagi usia dan golongan tertentu, seperti bayi, balita, maupun ibu hamil perlu untuk berkonsultasi ke dokter sebelum mengkonsumsi produk olahan UHT susu.
Cara memilih produk susu label UHT di pasaran adalah sebagai berikut:
Teliti kemasannya. Pastikan bahwa kemasan produk susunya dalam keadaan baik sebelum dibeli, sebab kemasan produk susu yang rusak, robek, maupun penyok bisa berpotensi merusak kualitas susu didalamnya.
Jangan lupa mengecek tanggal kadaluarsanya.
Periksa pula komposisi bahan yang tercantum dalam kemasannya. Produk susu olahan UHT yang baik adalah yang tinggi persentase kandungan susu segarnya. Sebab, semakin tinggi kandungan susu segarnya, maka semakin baik pula kualitas susunya. Jangan lupa cek juga kandungan zat nutrisinya, seperti kalsium, vitamin, fosfor, dan sumber protein susunya. Karena, protein susu sangatlah kompleks, seperti adanya molekul tiga dimensi. Molekul tersebut dapat dipecah dan dicerna ketika ada enzim khusus yang masuk ke dalamnya. Pengolahan susu dengan cara UHT melalui pemanasan susu dengan suhu sangat tinggi sebenarnya dapat meratakan molekul sehingga enzim tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dengan baik.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, salah satu hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam mengkonsumsi susu UHT adalah mengetahui cara penyimpanannya di rumah secara benar agar kualitas dari susunya tetap terjaga.
Cara menjaga kualitas dari produk susu ini, yaitu:
Penyimpanan produk susu ini di suhu ruangan selama kemasannya belum dibuka terbilang aman dan tahan lama hingga jatuh waktu tanggal kadaluarsanya yang tertera di kemasannya.
Namun, setelah kemasan produk susunya dibuka, sangat dianjurkan untuk menyimpan sisa susunya di kulkas atau di lemari pendingin dengan suhu sekitar 40 Celcius sehingga dapat bertahan hingga beberapa hari.
Selama penyimpanan, pastikan kemasan tertutup rapat. Selama tidak mengalami perubahan warna dan rasa, susu masih layak untuk diminum. Maka, sebaiknya sebelum mengonsumsi susu, cicipilah terlebih dahulu untuk menjamin kualitas dari susunya.
ADVERTISEMENT
Sebagai tambahan, ada yang perlu diperhatikan jika memilih susu UHT sebagai susu tambahan bagi Si Kecil. Seperti yang dijelaskan diatas, produk olahan susu berlabel UHT ini tidak cocok dikonsumsi oleh bayi yang berusia di bawah satu tahun. Sebab,bayi yang berumur di bawah 1 tahun belum bisa mencerna susu sapi semudah mencerna ASI. Pemberian susu tambahan seperti produk susu olahan UHT ini dapat diberikan sebagai asupan gizi tambahan anak bila sistem pencernaan anak sudah siap untuk mencerna susu sapi (mulai umur 1 tahun). Susu sapi kaya kalsium yang memiliki banyak manfaat untuk dapat membangun tulang dan gigi yang kuat, mengatur pembekuan darah dan mengontrol otot, menyediakan protein untuk pertumbuhan, serta sebagai karbohidrat yang akan memberikan anak energi sepanjang hari. Selain itu, bila anak-anak mendapatkan cukup asupan kalsium, maka ia akan memiliki risiko lebih rendah dari menderita penyakit-penyakit seperti tekanan darah tinggi, stroke, kanker usus besar, dan patah tulang pinggul di kemudian hari. Maka, pemberian susu tambahan bagi anak kecil dapat dijadikan pertimbangan penting. Dan, yang lebih terpenting adalah memilih produk susu olahan yang terbaik dan paling bergizi untuk anak kita.
ADVERTISEMENT
Bila orang tua memutuskan untuk memberikan susu tambahan berupa produk susu UHT yang akan dikonsumsi oleh balita, maka sebaiknya berikan susu tambahan saat anak sudah berusia diatas 2 tahun saatsistem pencernaannya sudah lebih matang. Produk susu berlabel UHT khusus untuk anak-anak yang beredar di pasaran sudah mencantumkan label agar dikonsumsi oleh anak-anak yang berusia 2 – 6 tahun pada kemasannya. Pemberian susu tambahan ini dapat dilakukan dengan catatan anak tersebut juga mendapatkan diet seimbang dari makanan padatnya, seperti sereal, sayuran, buah-buahan, dan daging. Pada umumnya, anak-anak akan mendapatkan cukup kalsium jika mereka minum 450 – 600 ml susu sapi dalam sehari. Sebaiknya, jangan memberikan lebih dari 3 gelas susu dalam sehari kepada anak-anak. Hal tersebut dikarenakan anak akan tidak memiliki ruang di perutnya untuk makanan yang lainnya yang dibutuhkannya untuk tumbuh sehat. Sebaiknya pula, pemberian produk susu berlabel UHT pada anak-anak lebih baik dipilih produk berlabel susu UHT yang tidak memiliki kandungan pemanis didalamnya, atau produk susu plain. sebab, asupan anak di bawah 2 tahun sebaiknya tidak mengandung gula tambahan.
ADVERTISEMENT
 
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist Editor