Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Responsive Feeding MPASI: Apa dan Bagaimana Caranya?
26 September 2019 17:17 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Responsive Feeding MPASI: Apa dan Bagaimana Caranya?
ADVERTISEMENT
Saat memulai MPASI, ada banyak hal yang harus diperhatikan Moms, salah satunya adalah pemberian makanan kepada bayi. Menurut WHO, pemberian makan kepada bayi harus mengikuti kaidah responsive feeding. Kaidah responsive feeding artinya memberikan MPASI pada anak dengan memperhatikan 5W1H yaitu what, when, where, why, who and how. Perlu diingat, bahwa proses memberi makan anak dengan cara memaksa dan mencekoki perlu dilupakan dalam kaidah responsive feeding. Sesuai dengan artinya, bayi harus dapat merespon dengan baik setiap makanan yang ia makan, karena bagi bayi makan adalah proses belajar.
ADVERTISEMENT
Apa saja panduan dalam melakukan responsive feeding?
1. Bayi makan dengan disuapi secara langsung.
Pada usia 6 bu lan, bayi belum bisa mengunyah secara langsung, sehingga tidak disarankan untuk menggunakan metode BLW atau baby led weaning. Jadi, suapilah bayi dengan rasa senang agar perasaannya tersalurkan pada si kecil. Jangan dipaksa ya Moms, biarkan bayi membuka mulut dengan sendirinya saat sendok mendekati mulutnya.
2. Tidak memaksa dan mencekoki.
Pernah lihat video viral ibu memberi makan anaknya dengan cara anaknya disuapi sambil tiduran, kemudian makanannya dituang ke mulutnya? Duh kejam sekali ya Moms. Walaupun memang bukan proses yang mudah, tapi jangan pernah memaksa anak untuk makan ya Moms. Jika ia belum mau makan, tunggu hingga jam makan berikutnya agar ia lapar dan jangan berikan camilan atau susu sebagai pengganti makan. Jika anak dipaksa untuk makan, bisa berakibat trauma makan yang efeknya bisa panjang ke tumbuh kembangnya hingga dewasa nanti Moms.
ADVERTISEMENT
3. Si kecil menolak?
Coba ingat kapan terakhir ia menyusu atau makan camilan? Atau apakah ia sedang mengantuk sehingga tidak dalam mood yang baik? Atau mungkin diapersnya full? Atau sedang tumbuh gigi? Banyak kemungkinan yang bisa terjadi ya Moms. Sebagai ibu, kita yang harus peka terhadap kebutuhan si kecil, apalagi jika ia belum bisa bicara. Periksa berbagai kemungkinan yang mungkin menyebabkan ia menolak dan belum mau makan. Buat jadwal makan yang teratur setiap harinya membantu si kecil mengenali rasa laparnya loh Moms.
4. Mencari alternatif.
Alternatif dalam artian, variasi menu, rasa, tekstur hingga peralatan makanan yang dipakai. Walau masih bayi, si kecil juga bisa merasa bosan Moms jika diberikan makanan yang itu-itu saja. Coba cek juga apakah rasa makanannya enak? WHO tidak melarang menggunakan garam dan gula ya Moms, tapi harus dibatasi agar tidak memberatkan kerja ginjal si kecil. Si kecil ingin turun tekstur? Atau naik tekstur? Juga bisa dicoba ya Moms untuk mengubah-ubah tekstur makanannya.
ADVERTISEMENT
5. Tidak ada distraksi.
Biasakan anak untuk makan dengan duduk dan tanpa distraksi apapun ya Moms. Kebiasaan makan sambil duduk juga akan melatih kedisiplinannya bahwa makan harus dilakukan sambil duduk dan tidak sambil digendong. Selain itu, jauhkan mainan dan gadget agar anak bisa menikmati makanan dan mempelajari tekstur makanan yang ia makan ya Moms. Berikan contoh dengan cara makan bersama keluarga agar si kecil tertarik untuk makan bersama-sama.