Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Saya Hamil saat Anak Masih Berusia 9 Bulan
29 Januari 2019 11:20 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Setiap wanita yang diberikan kepercayaan untuk mengandung pasti akan merasa sangat bahagia, begitupun dengan saya. Kehamilanku yang kedua ini jaraknya cukup dekat dengan anak yang pertama, di mana anak saya masih berusia 9 bulan. Bahagia, senang dan juga kaget pastinya, karena kondisi anak masih bayi, belum bisa jalan, dan tentunya masih sangat membutuhkan perhatian dari saya.
ADVERTISEMENT
Saya tidak ingin mengeluh dengan semua ini, karena rezeki ini sungguh luar biasa, saya berusaha untuk menjalani kehamilan saya dengan tetap memberikan perhatian dan mengurus anak saya seperti biasanya. Awalnya saya ragu, bisa apa tidak? Mengingat kehamilan yang pertama rasanya ingin baring terus, lemas, sering pusing, dan malas beraktifitas.
Apa yang saya rasakan di kehamilan yang pertama ternyata sangat jauh berbeda dengan kehamilan kedua ini, saya bisa dibilang sangat kuat, rasanya sama seperti kondisi tidak hamil. Alhamdulillah, mungkin saja karena saya sedang mengurus anak dan terhibur dengan anak yang lagi di masa lucu-lucunya.
Hanya satu yang saya sesalkan, ASI-ku yang awalnya banyak, perlahan mulai berkurang bahkan sampai benar-benar habis saat usia kehamilan saya 6 bulan. Awalnya saya optimis tetap bisa memberikan ASI walaupun dalam kondisi hamil. Tetapi ternyata ASI-ku seret seiring dengan bertambahnya usia kehamilanku. Akhirnya saya mulai sedikit demi sedikit beralih ke sufor, di mana anak seusianya masih sangat membutuhkan asupan nutrisi dari susu.
ADVERTISEMENT
Alhamdulillah waktu terus berjalan, dan saya bisa menjalani hari-hari saya dengan aman hingga saatnya melahirkan, awalnya kerisauanku sangat banyak, takut tak bisa membagi perhatianku kepada anak, takut tak bisa bersikap yang sama kepada anak setelah melahirkan, takut membeda-bedakan, takut tak bisa memenuhi perhatian dan kasih sayang yang dibutuhkan, dan lain sebagainya. Tapi, Alhamdulillah, dengan terus belajar dan tetap sabar, saya rasa semua ketakutanku tak terjadi, saya masih bisa sama seperti yang dulu, anak-anak masih tetap terurus dengan tanganku sendiri, saya masih bisa menyayangi mereka dengan sepenuh hati tanpa membedakan salah satunya
Buat semua ibu yang mengalami hal sama seperti saya, semoga kalian bisa menerima apapun yang telah terjadi, jangan mengeluh, dan jalani semuanya dengan ikhlas. Pasti semua ada solusinya, jangan melahirkan anak kedua, tetapi menitipkan anak pertama kepada neneknya, itu bukan hal baik untuk perkembangan anak kita, sayangi mereka dengan sama, jangan membedakan. Ajari mereka untuk selalu bersama dalam kondisi apapun, memang repot tapi itu tak seberapa. Masa kecil anak kita tidak akan bisa terulang kembali.
ADVERTISEMENT
Masa kecil anak kita tidak akan bisa terulang kembali.
Semoga bermanfaat.
By: Nur Azizah
Copyright by Babyologist