Konten dari Pengguna

Seorang Ibu Tidak Perlu Merasa Bersalah untuk 12 Hal Ini

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
11 April 2019 14:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Moms, sebagai sesama ibu, saya ingin memastikan bahwa kalian harus berhenti untuk merasa bersalah! Karena ternyata banyak Moms yang galau akan salah atau nggaknya hal-hal ini yang sebenarnya nggak penting banget untuk terlalu dipikirkan. Perlu diingat, tidak ada yang salah maupun benar dan tidak ada yang menang maupun kalah dalam peran menjadi seorang ibu atau bahkan menjadi sepasang orangtua.
ADVERTISEMENT

Jadi, saya ingatkan sekali lagi, Moms tidak perlu merasa bersalah terhadap hal-hal berikut ini ya:

Cara Saya Melahirkan Anak
Persalinan normal? Operasi Caesar? Dibantu bidan? Atau dokter di RS? Pakai epidural? Atau bahkan adopsi? Jika ada jawaban iya dari salah satu pertanyaan tersebut, kabar baiknya adalah nggak ada yang salah sedikit pun dari hal-hal tersebut! Moms pun tidak perlu repot-repot menjelaskan ke setiap orang alasan yang kamu punya karena memang tidak ada yang benar atau salah akan cara kita memperoleh anak. Kecuali si Kecil didapat dari human trafficking, tapi nggak kan? So, berhenti merasa bersalah ya.
Cara Saya Menyusui Anak
"Ya ampun, kamu nyusuin anak di tempat umum?"
ADVERTISEMENT
"Eh, kok, pakai botol nyusuinnya?"
"Ngapain diperah segala ASI-nya? Nanti nggak fresh lagi."
"Masih orok kok dikasi susu formula?"
Tenang aja, Moms, sampai saat ini belum ada bukti klinis tentang cara yang paling benar untuk menyusui anak. Itu semua hanya penilaian individual masing-masing orang saja.
Lagi Nggak Pengen Dijenguk Dulu
Kalau ada saudara atau teman ingin menjenguk Moms yang baru melahirkan, tetapi kamu merasa sedang tidak ingin dijenguk siapa-siapa, sangat boleh ya Moms untuk menolak kedatangan mereka, tentunya dengan cara yang sopan dan halus. Tidak perlu merasa bersalah karena kalau mereka menyayangi kamu maka mereka akan memahami bahwa menjadi ibu baru ada saatnya kita merasa kewalahan dan kelelahan.
ADVERTISEMENT
Berat Badan Belum Kembali Seperti Semula
Jangan pernah merasa bersalah ya Moms kalau sisa-sisa lemak yang berlebihan dari kehamilan kemarin belum hilang-hilang dari tubuh kita. Metabolisme tubuh setiap wanita itu berbeda-beda, ada yang memang bakat kurus, ada juga yang memang susah kurus. Nggak sepatutnya kita dinilai berdasarkan bentuk tubuh atau penampilan karena kita lebih berharga daripada itu.
Rumah Berantakan
Jangan heran, tetapi menurut para ahli, jika kamu punya anak tetapi rumah selalu tertata rapi, bersih, dan segala sesuatu berada di tempatnya, berarti malah ada tindakan melarang dan memaksa terhadap anak-anak. Menurut saya, rumah yang selalu rapi itu menunjukkan masa kanak-kanak yang dirampas, dan daya khayal yang terpenjara. Anak-anak kita itu lebih penting daripada kursi, meja, pajangan, dan karpet yang ada di rumah kita. Seiring bertambahnya usia anak, kita bisa mulai mengajarkan mereka agar merapikan dan membersihkan kembali ruangan selepas mereka bermain.
ADVERTISEMENT
Pulang Kerja Sangat On-time
Buat para Moms yang berkarir, meninggalkan kantor secara sangat on-time tidak membuat Moms dicoret sebagai karyawan teladan. Apa salahnya seorang ibu yang terpisah dari anaknya selama lebih dari 8 jam sehari hanya ingin segera bertemu dengan buah hati tersayang? Moms tidak korupsi waktu kerja sedikit pun kok apabila pulang on-time. Malah apabila dipaksa pulang telat berarti mereka yang mengambil hak kita sebagai karyawan. Saya berani berkata seperti ini karena saya pun pernah menjadi wanita karir yang ditunggu pulang oleh anak di rumah setiap hari selama 4 tahun.
Belum Siap Berhubungan Intim Lagi dengan Suami
Bulan-bulan awal setelah memiliki anak memang melelahkan secara fisik dan emosional. Pastinya kita terkaget dengan kehidupan yang serba berubah dan diri ini yang harus beradaptasi demi anak tercinta, sampai-sampai gairah seks seakan menghilang. Jangan khawatir Moms, ternyata banyak sekali sesama ibu yang mengalami hal ini (termasuk saya) sehingga Moms tidak perlu merasa bersalah terhadap suami. Kunci yang terpenting adalah komunikasi, sampaikan dan bicarakan dengan baik-baik pada suami. Kalau ia menyayangi istrinya dengan tulus pasti Moms akan dimengerti dan malah mungkin akan semakin diringankan bebannya dalam mengurus anak agar kita bisa lebih rileks menjalankan hari.
ADVERTISEMENT
Memberi Anak yang Sakit Obat Dokter
Banyak lho Moms, ibu-ibu zaman sekarang yang menganggap obat yang diresepkan oleh pediatrician atau dokter anak itu seperti barang yang malah akan meracuni anaknya. Bahkan baru-baru ini timbul gerakan anti vaksin oleh sebagian ibu dengan berbagai macam alasan. Hey, Moms, dokter anak itu menempuh pendidikannya selama bertahun-tahun memang karena punya keinginan untuk membantu menyehatkan anak-anak, mereka bahkan yang lebih paham mana asupan yang baik atau tidak baik untuk anak kita. Jadi, janganlah merasa bersalah memberi anak-anak obat yang diresepkan oleh dokter ketika mereka sakit. Berlaku juga bagi Moms yang sungkan ke dokter dan lebih percaya pada pengobatan herbal ya, semua tidak ada yang salah karena semua ibu mencari yang terbaik untuk anaknya.
ADVERTISEMENT
Tidak Memakai Make-up
Saya sering sekali menemukan postingan beberapa Moms di Instagram dimana terlihat mereka berfoto dengan anaknya yang super lucu lalu menuliskan caption seperti, "Maaf, hiraukan muka kucel saya," dan sebagainya. Ngapain minta maaf, Moms? Kita bukan SPG kosmetik yang wajib berdandan maksimal, kita hanya seorang ibu yang hari-harinya memang banyak yang harus diurusi daripada sekadar ber-make-up ria supaya orang lain happy melihat kinclongnya tampilan kita. Buat para ibu yang hobi berdandan pun, tidak ada yang salah dengan hal itu karena hobi adalah salah satu sarana kita melepas kejenuhan terhadap aktivitas sehari-hari kan?
Melanggar Janji yang Dibuat oleh Diri Sendiri
"Anak saya harus bisa lepas diaper di umur 2 tahun."
ADVERTISEMENT
"Saya harus memberi ASI eksklusif sampai 1 tahun."
"Anak saya tidak boleh bermain gadget sama sekali."
Lalu kenyataannya ternyata tidak ada yang ditepati. Jangan merasa bersalah ya Moms, karena rasanya saya belum pernah bertemu dengan seorang ibu yang seluruh hidupnya berjalan sesuai rencana yang ia buat. Saya sendiri hanya sanggup memberi ASI eksklusif sampai si Kecil berusia 6 bulan dan anak pun baru benar-benar lepas popok ketika berusia 4 tahun, tetapi yang terpenting kewarasan saya terjaga dan anak tidak merasa terbebani karena hal itulah yang lebih penting dari segalanya.
Ketika Anak Bertingkah Layaknya Anak-Anak di Tempat Umum
Memang kewajiban kita sebagai orangtua adalah untuk mendidik anak-anak agar lebih bersikap baik dan sopan di depan semua orang. Tetapi mereka hanyalah anak-anak, dan belajar bagaimana bersikap di tempat umum juga butuh banyak trial dan error. Jadi, ketika anak kita bertingkah kekanakan di tempat umum, daripada sibuk meminta maaf dengan orang-orang di sekitar, senyumin aja mereka atau malah berterima kasih karena mereka sudah bersabar melihat tingkah si Kecil.
ADVERTISEMENT
Meminta Bantuan Orang Lain
Karena sebagai seorang ibu, kita memang akan banyak butuh bantuan orang lain. Jangan merasa bersalah minta tolong suami sejenak untuk memandikan anak ketika kita sedang kerepotan mengerjakan hal lain, atau menitipkan anak pada kakek neneknya karena ada keperluan penting yang harus diurusi, atau bahkan memperkerjakan pengasuh anak agar hari-hari kita lebih terbantu oleh kehadiran mereka. Ibu yang sehat secara jasmani maupun rohani lah yang sangat dibutuhkan oleh setiap anak.
Semoga bermanfaat.
By: Anna Astaman
Copyright by Babyologist